Postingan

belajar tarikatnya

Gambar
Salerana Mundzir      foto hanya pelengkap  Bertamu kepada penderitaan.  Yang terdalam  Sejauh langkah teriak Isak tangis nestapa terdengar.  Di sela sela langkah kerap kali amarah harus berkobar. Air matanya teduh dengan kesabaran Matanya damai dengan ketabahan Suaranya syahdu dengan doa doa harapan Bahkan amarahnya adalah riuh doa Apalagi doanya? Aku tak bisa menerka Sebab aku tak punya kuasa  Aku belajar tarikatnya Untuk sampai pada puncak kasih sayang Berdaya dan kuasa dalam samudra perasaan. Salerana_mundzir Jember 21 Mei 2022

pesan itu mengajak ngopi

Gambar
Salerana_mundzir foto hanya pemanis  Sore yang berkerudung syahdu, membuat sebagian orang yang lelah tertidur pulas di ranjang kelelahannya, setelah melakukan beberapa aktivitas. Tak jarang pula ia terlarut dalam samudra mimpi, seperti mimpiku untuk memiliki mu dik. Heuheu Malam kian larut dengan kesunyian, beberapa mahluk mungkin sedang asyik dengan beberapa mimpi masa depan, beban, dan rencana rencana apa saja untuk kehidupan kedepannya. Dan tak jarang pula sebagian akan bergegas menunaikan kebutuhan kegabutannya. saya sendiri menyebut nya ibadah ngopi. Heueheue Suara notifikasi WhatsApp yang cukup keras mengetuk pintu telinga. Ada pesan singkat yang mengandung beberapa praduga.  "Bede dimma" (ada dimana) isi pesan singkat itu. "Bede e kontrakan"( ada di kontrakan) balas saya secara singkat dan padat, seperti sifatmu dik, ketika kau sedang badmood dan ngambek. "Maddde ngopi, bule bede e jember" (ayok ngopi, saya ada dijember) lanjutnya dalam ...

percakapan sepasang teman

Gambar
Salerana_Mundzir Siang yang cerah dengan penuh perasaan dan senyummu, ditambah panas matahari kebencian dan persaingan yang ketat. Alih alih dalam hal yang selalu di pertemukan dalam momentum indah gabut, yang dilanjutkan dengan ibadah ngopi dan hingga sampai terjebak dalam hujan diskusi. Seorang teman memantik nalar seorang ingusan seperti saya dengan sedikit sakral tapi lucu menurut saya, coba bayangkan sendiri "Beremma odik ria (gimana hidup ini) dalam logat maduranya yang khas banget. Saya hanya diam sambil tersenyum namun tak terlalu manis sebab senyum saya bukan janji janji kampanye atau janji sepasang kekasih yang akhirnya sama sama mengingkari. "Tolos elanjute (jadi mau dilanjut?) Imbuh dan tanyanya Bum seperti ada ledakan hebat dalam diri ini. Seketika siang dimata saya mendadak suram menderang. Bukan lantaran matahari tertutup awan atau mulai terbenam. Melainkan seperti ada sesuatu misteri yang tak pernah saya sendiri jamah. Saya sendiri langsung merenun...

doa

Gambar
Salerana_Mundzir Doa Suatu malam, Gemuruh sunyi Berdzikir Di bibir harapan Dengan bahasa sepi Menjadi puisi Sampai masa, Tuhan akan permudahkan semuanya. Doa  Apa kabar derita Aku mendengar sayup-sayup lara tumbang di dada. Nyeri,  Akan aku tumbangkan lirih bersama kidung kelana bernada doa Gelisah Teruslah merajalela, takkan mampu kau menjadikanku sebagai budakmu. Musim puisi dan doa takkan pernah usai dan selesai. Seruan dan Rapalan akan tetap setia mengangkasa. Bibir luka dan derita basah mendoa berkerudung air mata. Sebab hidup adalah puisi adalah cinta adalah doa maka kusiapkan liang seluas lautan, untuk persemayaman. Doa bahagia.  Salerana_Mundzir Sukorejo 23 april 2022

atas cinta

Gambar
Salerana_Mundzir ... Kini aku mencoba meraba kilatan cahaya rindumu yang terselip dalam setiap pandangan, gerak dan langkah. Atas cinta Semua tangis adalah ketulusan Semua gerak adalah kesetiaan Selain cinta Hanya sebatas aliran air mata saja Atas cinta Bait bait kata dan sehimpun puisi Akan menjadi salah satu bentuk mengabdi Air mata akan menjadi bunga abadi Harum semerbak mewangi. Ahhhay Begitu syahdu segala bunyi dan sunyi Getar getar cinta begitu menghujam keras jantung Aku tersadar  Getaran cinta begitu dahsyat menggema Aku tak mampu menyembunyikan  Dan aku tak bisa sepenuhnya menerjemahkan Oh cinta Puisi bagiku hanyalah gerimis tafsir Dari perasaan cinta yang begitu menggebu gebu Salerana_Mundzir Sukorejo 08 Mei 2022

Marlena kekasihku

Gambar
Salerana_Mundzir Tak bosankah engkau hinggap dibunga malamku. Saat engkau mendengar nyinyir detak nafas rindu Atau suara nafas melodi pada setiap pergeseran waktu Syahdu menyaru di ventelasi mata subuhku Desir debur ombak dalam qalbu Aduhai Marlena Betapa rembulan menutup wajah Saat binar matamu terbasuh pancaran fajar Lalu sehelai daun jatuh tak bertenaga Embun berguguran di hamparan Sananamu Apalagi Marlena... Tentang hujan subuh di mata dan tengadamu  Adalah sehimpun puisi yang tak pernah sanggup aku tulis dalam sajak mata pena cinta. Bahkan Marlena Mengutuk rindu yang gaduh Menjadi dzikir canduku Hatiku tertabuh Terenyuh enyuh Tersentuh  Runtuh musim semi berhamburan dipelangi. Salerana_mundzir Jember 09 April 2022

dik puasa

Gambar
Salerana_Mundzir Dik ... Aku menafkahi jiwaku Dengan air mata, lara, derita dan sejuta ketidakwajaran semesta. Perut yang sering berdzikir selalu kenyang dengan darah dan nanah Lantas dimanakah muara telaga yang kau ucap sebagai ketidakadilan? Sedang jiwa yang benar benar rapuh masih bisa makan dan minum. Ibadahku adalah tangis dik. Sajadahku adalah sunyi yang menyala, mencekam. Selain berpuasa dengan berbuka linggis dan api aku kerap menyanyi dengan seruling keduanya tetap sama sama indah nan syahdu Puasa menahan diri dari nafsu, agar bisa merasa kerontang, supaya hati tetap hidup. Dan jiwa tetap baik baik saja Salerana_Mundzir Jember 08 April 2022

jangan menangis

Jangan menangis, ibuku Jangan menangis Saudaraku Jangan menangis adik adikku Jangan menangis alamku Kecuali deritamu menjadi permata istimewa  Yang diam-diam terus berkilau  Meski terus terhantam senapan ketidaksadaran Reranting patah, dedaunan gugur, sungaimu keruh, lautmu kotor ternodai menyesakkan dadamu. Begitulah aku sebagai ketidaksadaran dan kesombongan, Kadangkala aku konslet. Bahkan dengan teganya aku Menyiksa dan memperkosamu Tapi tenanglah Langit kesadaran ku telah pelangi  Warnanya membias di relung langit cinta jiwaku Takkan lagi aku merusak mu Awanku menangis gembira Tentang hijau wajahmu tanah subur mu Mengembara, kaki tapaki tanah Nafas nafas berhembus jelajah ranah, langkah menuju lembah hingga senja menutup mata Dalam puisi, deklarasi cinta padamu  Tanah sajadah ibadahku Jember 30 Maret 2022

bila

Gambar
Salerana_Mundzir sumber gambar dari internet Bila penyair adalah Sariat. Maka, sembuhlah luka luka dalam peluk kasih sayang dalam puisi. Bila agamaku adalah puisi, maka, terjagalah dan terlindungi segala rahmat duka lara. Bila ibadahku adalah ngopi, maka terurailah segala keluh kesah, dengan penuh cinta tanpa paksaan. Diam dan khusuk adalah jalan sunyi kesucian. Tanpanya aku tak menemukan keberanian. Menari menembus ruang batas adalah suara indah pelangi. Tanpanya nyawa tiada arti. Salerana_mundzir Jember 22 Maret 2022

hujan dan tatap mata qud

Gambar
Salerana_Mundzir Setiap kali hujan datang Kemurnian cinta, akan nampak terlihat saat bertatap dengan pesona senja matamu   Romantisme kata kata terurai deras dalam qalbu Mengalirkan sungai puisi pada setiap lentera nyawa Dada siapa tidak bergetar? Saat bunga mampu melantunkan irama kesunyian. Hati siapa tidak bergemuruh? Saat langit menampakkan pelangi, dengan seputik sari mata cinta kekasih. Telinga siapa tidak berdengung? Bila gendang telah diraba suara kekasih. Bahkan, bila seluruh jalan penuh duri. Namun bagi lentera hati pecinta akan tetap menjadi taman bunga berseri. Wahai intisari, tenanglah dalam diam, Dalam mekar cahaya matahari kekasih. Kembalilah dalam aksara gilamu. Menaburkan puisi di sepanjang kasih yang terpatri. Apa yang kau takutkan dalam jalan penuh derita? Padahal ribuan bahkan miliaran kata sudah kau bangun sebagai rumah, gerbang, serta penjaganya. Salerana_Mundzir Jember 06 February 2022

sepotong mimpi

Gambar
salerana_mundzir Nanti Tuhan marah kepada mereka-mereka yang mempertajam kebenciannya nya Meruncingkan balas dendamnya Dan apalah guna ilmu pengetahuan jika harus menghantam untuk merendahkan. Nanti Tuhan kasih sayangi  Mereka yang tetap mencintai sesamanya Tanpa harus membawa Marwah untuk menjaga kewibawaan nya. Sepotong mimpi anak bangsa  Berlatar anak desa dan orang kaya Ia bermain main tentang cita Dalam tempurung imajinasinya Menembus batas cakrawala Menghantam setiap caci yang merajalela Jantungnya berdetak kencang tentang masa depan Tak ada yang lebih mengerikan dari matinya keinginan dan hastrat anak anak muda Barangkali anak kecil adalah semangat juang tanpa gelar pahlawan Dengan selembar tekat Ia terus mengayun perahu menuju langit Ia menjelma penyair yang menulis puisi Melalui awan yang menurunkan hujan Ia menyampaikan sehelai pesan dan nilai dengan bahasa air Sepotong mimpi anak bangsa Dari dua dimensi yang berbeda Mencabik cabik kebodohan  Tertati...