hujan dan tatap mata qud

Salerana_Mundzir







Setiap kali hujan datang
Kemurnian cinta, akan nampak terlihat saat bertatap dengan pesona senja matamu  
Romantisme kata kata terurai deras dalam qalbu
Mengalirkan sungai puisi pada setiap lentera nyawa
Dada siapa tidak bergetar?
Saat bunga mampu melantunkan irama kesunyian.
Hati siapa tidak bergemuruh?
Saat langit menampakkan pelangi, dengan seputik sari mata cinta kekasih.
Telinga siapa tidak berdengung?
Bila gendang telah diraba suara kekasih.
Bahkan, bila seluruh jalan penuh duri.
Namun bagi lentera hati pecinta akan tetap menjadi taman bunga berseri.
Wahai intisari, tenanglah dalam diam,
Dalam mekar cahaya matahari kekasih.
Kembalilah dalam aksara gilamu.
Menaburkan puisi di sepanjang kasih yang terpatri.
Apa yang kau takutkan dalam jalan penuh derita? Padahal ribuan bahkan miliaran kata sudah kau bangun sebagai rumah, gerbang, serta penjaganya.


Salerana_Mundzir Jember 06 February 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu