percakapan sepasang teman
Salerana_Mundzir
Seorang teman memantik nalar seorang ingusan seperti saya dengan sedikit sakral tapi lucu menurut saya, coba bayangkan sendiri
"Beremma odik ria (gimana hidup ini) dalam logat maduranya yang khas banget.
Saya hanya diam sambil tersenyum namun tak terlalu manis sebab senyum saya bukan janji janji kampanye atau janji sepasang kekasih yang akhirnya sama sama mengingkari.
"Tolos elanjute (jadi mau dilanjut?) Imbuh dan tanyanya
Bum seperti ada ledakan hebat dalam diri ini.
Seketika siang dimata saya mendadak suram menderang.
Bukan lantaran matahari tertutup awan atau mulai terbenam.
Melainkan seperti ada sesuatu misteri yang tak pernah saya sendiri jamah.
Saya sendiri langsung merenung, HIDUP? MAU DILANJUT? perkataan teman saya tadi mendadak menjadi badai yang gaduh dan riuh. Bagaimana tidak sesimpel itu, namun butuh perenungan dan penalaran yang dalam.
Sama halnya dengan dalamnya cintaku padamu dik.. heuehue
"Apa segebey bkna tak nyaman odhik" (apa yang membuatmu tak nyaman hidup?) Tanya saya sambil menghisap sebatang rokok. Syukurlah pertanyaan saya tadi disambut hangat oleh senyum khasnya yang begitu menggetarkan asap rokok saya.
"Tak tao kia Ra" jawabnya
"Atta teppak ka selopot re" sanggah saya sambil tertawa.
Hahahaha hihihi untungnya saya sudah sikat gigi, hingga tak membuat saya ragu ragu untuk tertawa karena takut aroma mulut tak sedap.
Dia pun juga ikutan ketawa sambil batuk uhuk uhuk.
"Mun ckna bkna beremma?" Tanyanya lagi.
"Apana beremma" ucap saya dengan sedikit mengangkat alis, ingat ya mengangkat alis bukan kaki. Heuheu
"Iye odik ria" (iya hidup ini) lanjutnya.
Hmmmzz seketika saya mulai berdiam sejenak menghela nafas.
"Bagiku hidup itu harus mempunyai Visi Misi dan tujuan yang jelas. Kalau visi hidup saya adalah berbasis cinta. sedang misinya adalah kebahagiaan. Dan tujuannya adalah bagaimana diri saya sendiri mempunyai keterampilan seni cinta. Sebab pahit dan manis itu bagi pecinta sama sama nikmatnya."
.......
Salerana_Mundzir Jember 18 Mei 2022
Komentar
Posting Komentar