mahligai cinta
Salerana_Mundzir Sore itu parno bersama si leha kekasihnya. Sedang duduk di kaki senja, dihadapan pantai yang berkerudung merah. Parno nampak seperti pohon kelapa yang berkesiur. Parno yang sudah terbakar oleh keindahan si leha telah banyak mengajarkan kepadanya tentang jalan penganiayaan dan penderitaan. Termasuk penderitaan rindunya. Setelah bertemu leha, parno meneruskan perjalannya kerumah. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan seorang sahabatnya. Seorang sahabat yang seringkali menegur sikap parno yang akhir-akhir ini begitu aneh sekali. Semenjak ia jatuh cinta kepada si leha. Parno Setelah disandera cinta kepada gadis bernama leha itu, mendadak menjadi penyair ulung yang tak lepas dari kata kata. Setiap terdiam ataupun bergerak puisi itu mengalun merdu sepanjang tapak kakinya melangkah. Tak lepas dari caci maki, parno yang benar-benar telah mendapatkan penganiayaan dari teman-temannya. Karena cintanya yang begitu dalam kepada gadisnya si leha. "Apa yang kau lihat dari leha ...