sebuah kenang cinta berseri
Salerana_Mundzir Dimanakah kaki akan melangkah? Tanyaku pada wanita yang tak pernah lepas dari mukena dan biji tasbih di jemari. Bila kutatap wajahnya, silau cahaya berseri, kedamaian jiwa. Ia menjawab, pada setiap kesungguhanmu dan tirakat dzikir doamu. Aku melihat binar keimanannya yang terpancar. Ia tak pernah menekankan dunia. Ia menekankan keteguhan iman, kebesaraan jiwa dan kejernihan ruhani. Sudah tiga tahun ia pergi dengan keteguhan iman. Meninggalkanku di tengah badai yang menerjang. Bila gegap gempita, menghantam setiap waktu, aku kebingungan, tak dapat menemuinya. Aku mengetuk sunyi, memanggilnya dengan bunga Al Fatihah. Terkadang ia hadir, disaat tubuhku lunglai di hamparan sajadah. Teringat di bilik ruangan ketika fajar ingin menghilangkan wajahnya. Ia berteriak lantang, membangunkan ku, untuk sembahyang. Wanita yang berkerudung melati. Telah lama engkau pergi, aku disandera rindu. Disudut sudut kesunyian, aku teringat bagaimana awan indah bergelantungan d...