puisi cinta berhiaskan derita

Salerana_Mundzir


gambar : pinterest 

Kekasih... Malam ini aku kembali melahirkan puisi-puisi cinta berhiaskan derita. 
....
Aku yang terpaut lekat pada senyum jernih ruhanimu. Mengikatku pada setiap partikel waktu.
Aku yang terjerembab pada mata bening nuranimu. Mengasuhku, dengan mengelilingi tasbih, kemudian suaranya terdengar gaduh menjadi harapan.
Sedang cinta yang berdzikir terus berkelindan, berkeliaran, menjadi liar tak terbendung dengan syair dan puisi cinta berhiaskan derita.
Derita yang dialami, bukan derita kebanyakan orang rasakan. Bukan penderitaan kefanaan.
Penderitaan ini begitu nikmat kekasih.
Aku menyuruh adikku, membacanya dengan imajinasi Ruhani.
Penderitaan cinta ini, indah seperti buih-buih musim semi.
Damai Seperti juga telaga yang sejuk.
Penderitaan cinta ini, seperti taman bunga, walau penuh duri, aku tetap menikmatinya.
Bila kupandang bibirmu, seperti pantai yang tak kelihatan ujungnya.
Indah, indah indah, aku semakin mabuk dan disandera cinta.

Salerana_Mundzir 20 Juni 2023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu