berbekal cinta, aku haturkan

Salerana_Mundzir





Ya rasulullah
Aku tidak bisa menyembunyikan hasrat kesungguhan ini.
Setiap waktu, batinku menjerit memanggil namamu.
Dengan pasrah dan keberanian, aku berbekal cinta dan sholawat terhadapmu.
Tentang keinginan dan harapan.
Aku ingin ke baitullah Ka'bah, Madinah, dan datang kepadamu.

Setiap waktu, matahari kerinduan ini selalu berpendar
Bunga-bunga harapan mekar.
Tanpa kepura-puraan.

Aku ingin datang dan berziarah ke maqbarohmu.
Menyampaikan kecintaan dan kerinduanku yang berdarah-darah.

Api cinta yang membara dalam hatiku
Benar-benar Membakarku dalam kidung dan doa.
Semakin hari, semakin membara.

Aku merasakan kebun kerinduan ini, semakin lebat bunganya.
Kuletakkan saja jiwa ini, di hamparan sajadah.
Aku tumpahkan semua airmata untuk membasahi mihrab cinta ini.
Aku biarkan ia mengalir, melewati ladang pipiku.
Dengan begitu, lezatnya akan dirasakan.

Dalam keyakinanku.
Aku berkata, "tak ada yang mampu menyelamatkanku, selain cintaku padamu."
Allahuma shalli ala sayyidana Muhammad.
Berkali-kali dan beribu-ribu kali ku ucapkan.
Setiap waktu, setiap saat.

Bagiku, Cintaku padamu adalah azimat.
Sungguh, aku tak bisa menyembunyikan letupan-letupan kecil cintaku ini. 
Bila aku berusaha menyembunyikan, tak jarang juga aku mencapai keberhasilan.


Salerana_mundzir Ledokombo 29 juli 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu