Postingan

berbekal cinta, aku haturkan

Salerana_Mundzir Ya rasulullah Aku tidak bisa menyembunyikan hasrat kesungguhan ini. Setiap waktu, batinku menjerit memanggil namamu. Dengan pasrah dan keberanian, aku berbekal cinta dan sholawat terhadapmu. Tentang keinginan dan harapan. Aku ingin ke baitullah Ka'bah, Madinah, dan datang kepadamu. Setiap waktu, matahari kerinduan ini selalu berpendar Bunga-bunga harapan mekar. Tanpa kepura-puraan. Aku ingin datang dan berziarah ke maqbarohmu. Menyampaikan kecintaan dan kerinduanku yang berdarah-darah. Api cinta yang membara dalam hatiku Benar-benar Membakarku dalam kidung dan doa. Semakin hari, semakin membara. Aku merasakan kebun kerinduan ini, semakin lebat bunganya. Kuletakkan saja jiwa ini, di hamparan sajadah. Aku tumpahkan semua airmata untuk membasahi mihrab cinta ini. Aku biarkan ia mengalir, melewati ladang pipiku. Dengan begitu, lezatnya akan dirasakan. Dalam keyakinanku. Aku berkata, "tak ada yang mampu menyelamatkanku, selain cintaku padamu." Allahuma shalli ...

Juli dan segala nasihat

Salerana_Mundzir Sungguh, aku tak ingin berpura-pura aku ingin kita  menulis cinta dalam bahasa Kehidupan dan cinta Untuk aku ingat dan kubaca  sebagai sabda dari perjalanan hidup yang kadang fatamorgana  Angin malam masih berdesir lembut, pada senyap di bulan Juli  22 tahun yang lalu Tanpa malu-malu benih cinta hadir menyapa dengan tangis Lalu kasih sayang menyambut tangisan dengan senyum ketulusan  Begitu tenggelam dalam kenang. Kita dan bulan Juli Angin kemarau membelai daun-daun kehidupan  Sebelum gemintang dan rembulan  Memancarkan cahaya, kita Istiqomah bermuhasabah . Merawat bahtera rumah besar cinta. Genap langkah kedewasaan dan kebesaran jiwa Menelusuri semak-semak kehidupan  Melewati bebatuan terjal perjalanan Menemukan kembang dan bunga  Disetiap merkarnya tertulis pesan "Duh besarlah hati, sesungguhnya hidup ini hanyalah siklus musim saja. Mau pahit mau manis, mau derita, mau bahagia, sesungguhnya sama nikmatnya." Apa kabar, giman...

sepotong cinta

Gambar
Salerana_Mundzir sumber gambar : pinterest  Tatap mata senjamu cinta dan binar matamu yang menatap Benar-benar menyulam embun pagi  Pada dinding hati, aku semakin dibuat tak terkendali  Rasa dan sepotong senyummu Kembali membuatku mengeja aksara cinta Hujan badai menggemparkan isi dada Senja di wajahmu Merajam semestaku Desir angin kemarau mengelusku Sebelum bintang-bintang dimatamu berkelipan Memberi cahaya keindahan anugrah Kesejukan saat senja di wajahmu begitu dekat ku tatap. Daun-daun dan buih begitu asik berkelindan Saat malam masih merayu lembut, pada senyapnya hati dan akal Aku dengan suara malu-malu, menyebut namamu Kemudian pelangi diwajahku terbit dengan penuh kebahagiaan  Terkenang dalam doa-doa dan aksara kata dan bahasa cinta Kemudian aku selalu membacanya sebagai sabda  Dan cintalah yang juga memahami bahasa ini  Ketahuilah, pada setiap secangkir kopiku, ada senja yang bertandang penuh pesona. Persis seperti syahdu tatapanmu, dan ...

jejaki hati

Gambar
Salerana_Mundzir Jejaki hati  ... Pada suatu sepi, angin akan menerpamu dengan kesejukan keindahan  Bila kau tetap angkuh akan ketamakan Pastilah hilang keindahan ini. .... Jejaki hati Menelusuri relung jiwa Bertanya mengapa,  bila suatu saat keindahan telah sirna. Tak ayal matahari keresahan terbit di ufuk kesadaran. ... Jejaki hati. Menuju hidup bahagia abadi Keindahan adalah kunci  Jejaki hati Menyulam harapan, pada tingkah kehidupan. Aku ingin menjadi keindahan atas gegap gempita kesuraman yang merajalela. .... Jejaki hati Ruhani, nurani, diri. Pusat keabdian keindahan ini. Salerana_mundzir Jember 06juli2023

sumberbulus Ledokombo (cerita pengalaman)

Jatuh cinta kepada sumberbulus Matahari yang terik dengan perasaan yang begitu berbunga-bunga. Tapi ada sedikit kegelisahan mengenai apa yang akan dihadapi di masyarakat. Kita akan KKN (kuliah kerja nyata) sebagai bentuk khidmat tei darma perguruan tinggi. Kami berangkat ke tempat KKN tepatnya di desa sumberbulus kecamatan Ledokombo Jember. Sebelum kami tiba dan mengkonfirmasi mengenai keberadaan kami sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan universitas. Kami telah terlebih dahulu survei sebagai konfirmasi. Tepat hari Jum'at ba'da sholat Jum'at, kami melakukan survei lokasi sekaligus konfirmasi kepada pihak setempat. Alhamdulillah kami sampai di desa sumberbulus tempat lokasi KKN kami dengan bantuan maps dan bertemu dengan kepada desa dan beberapa perangkat desa. Alhamdulillah kami diterimah dan disambut dengan baik. Panjang lebar kami duduk dengan hidangan yang diberikan. Memperkenalkan diri hingga menyampaikan tujuan kami datang. Tak terasa waktu begitu kejam, belum la...

puisi cinta berhiaskan derita

Gambar
Salerana_Mundzir gambar : pinterest  Kekasih... Malam ini aku kembali melahirkan puisi-puisi cinta berhiaskan derita.  .... Aku yang terpaut lekat pada senyum jernih ruhanimu. Mengikatku pada setiap partikel waktu. Aku yang terjerembab pada mata bening nuranimu. Mengasuhku, dengan mengelilingi tasbih, kemudian suaranya terdengar gaduh menjadi harapan. Sedang cinta yang berdzikir terus berkelindan, berkeliaran, menjadi liar tak terbendung dengan syair dan puisi cinta berhiaskan derita. Derita yang dialami, bukan derita kebanyakan orang rasakan. Bukan penderitaan kefanaan. Penderitaan ini begitu nikmat kekasih. Aku menyuruh adikku, membacanya dengan imajinasi Ruhani. Penderitaan cinta ini, indah seperti buih-buih musim semi. Damai Seperti juga telaga yang sejuk. Penderitaan cinta ini, seperti taman bunga, walau penuh duri, aku tetap menikmatinya. Bila kupandang bibirmu, seperti pantai yang tak kelihatan ujungnya. Indah, indah indah, aku semakin mabuk dan disandera ci...

mengemas rindu

Gambar
Selerana_Mundzir Di kota seberang ini  Aku mengemas rindu rindu beserta bunganya. Yang sekian lama, meringkuk di cangkang air mata dan doa. Kata kata yang terpendar pada setiap waktunya. Mengunyah waktu, menuju penantian. Rindu yang telah lama bersembahyang dengan ribuan rokaatnya. Ia ingin bergegas, melangkah mengayun rintik dedaunan di awan kegembiraan. Jalanan akan ramai dan riuh akan senandung kidung. Seluruh rindu ini, akan bernyanyi dengan merdu. Tutuplah telinga kalian, bila tak mampu memaknai bahasa rindu yang lantang ini. Api kegembiraan akan menyala,  Membakar dada, tak akan tersisa.   Rindu ini akan bernyanyi dan menari di pangkuan syahdumu. Salerana_Mundzir Jember 15 april 2023

keheningan semesta

Gambar
Salerana_Mundzir Heningnya semesta. Kepompong di sudut kesunyian, benar-benar merasakan kenikmatan tiada dua. Bagaimana tidak, keheningan menuntun pada pintu dasar kedalaman jiwa. Melalui perahu, kekosongan membuka tabir segala nuansa. Hasrat, nista , ketimpangan, hingga pada kedalaman sumur lumpur keangkuhan jiwa. Sepasang jalang, yang menari-nari. Membidik, menghina, merasa lebih baik. Seakan-akan ia berkuasa atas segalanya. Ia melupakan batas-batas akan langkah dan setiap waktu. Salerana_Mundzir Jember 12 April 2023.

dari hati seorang hamba

Gambar
Salerana_Mundzir Pada ujung puisi yang merajam. Di lembah para malaikat. Bawalah doa-doa ke atas sajadah  Menguraikan air mata. Pastilah engkau tau, tentang mengalirnya darah. Pada ujung sujud yang mekar. Lihatlah hatiku, yang berlumur darah, Tangan yang basah mengusap air mata. Terimalah salamku Terimalah doa-doa ku Terimalah, terimalah  inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin. Di Bukit keheningan bulan sabit, mengalir lembut terbawa hanyut pada halaman luas kasih sayang. Pada tangis lirih dikedalaman doa terbuka, bermekaran, berhamburan  Dari hati seorang hamba.  Salerana_mundzir Jember 07 April 2023

Ramadhan

Gambar
Salerana_Mundzir Duh ramadhan Engkau tidak hanya abadi dalam kata Engkau tidak hanya menetap pada puisi dan prosa. Engkau tidak hanya melekat pada ingatan yang luar biasa. Tidak hanya itu. Tidak hanya itu. Engkau abadi dalam-dalam. Dalam rasa. Dalam Sukma. Mengingat begitu berhamburannya nikmat dan berkah. Duh ramadhan. salerana_mundzir 28-maret-2023

simpul senyum

Gambar
Salerana_Mundzir Senyum simpul. Mampirlah kepada senyumku. Ada banyak ruangan-ruangan yang bisa kau tempati. Ada banyak dimensi yang akan kau temui. Separuh meja berdiri, jendela berduri, dinding yang berdebu. Mampirlah kepada senyumku. Ada banyak sekali, hiburan, harapan dan penderitaan. Bermainlah kepada senyumku. Ada cinta, kasih sayang, rindu, cemburu luka yang menganga, darah yang mengalir, air mata darah hingga dendam yang meronta. Bahkan ada juga keihklasan, pengabdian murni nurani, ada juga pengabdian sekedar mencari makan. Tapi ingat, engkau bisa membuka pintunya hanya dengan perasaan, kemudian kesadaran. Lihatlah bagaimana lampu-lampu itu berpijar.  Sinar dari segala perasaan. Bermainlah kepada senyumku Ada kemarau, hujan, hingga badai. Bahkan bila engkau beruntung, akan bertemu dengan pelangi. Bermainlah kepada senyumku Ada kota-kota dengan gemerlap lampunya. Ada kosan bebas dan wanita wanita. Bermainlah kepada senyumku. Ada desa yang syahdu suasana dan nuans...