Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

di tepi jalan rindu

Gambar
Karya : salerana_mundzir Di waktu yang mana, barang kali dalam bait bait lamaku,di hari yang sama.  Rindu tetaplah rindu Cemburu adalah sayang Sepasang mata ingin bertemu Dengan tangis, tanpa hujan tanpa payung Setiap hari memungut doa doa di sepanjang langkah mengembara. Ingin memulangkan hujan rasanya Yang setia meronta ronta Saat menerima hujan Bersemayam wujud kekasih berpenampilan anggun sekali.  Seketika gemuruh petirnya menggaung lantang.  Seketika selaput mata memecah melengkung pelangi di deras hujan Berkilauan penuh hastrat mengapung mengudara.  Isyarat sepi menghatarkan cinta Pada kekasih  Di sela sela isak tangis menderu suara desir angin dengan syahdu bersuara  Ketiadaanmu adalah candu paling syahdu Di tepi jalan rindu Aku bahagia bersama segala dimensimu Dengan cinta yang setia mendayu dayu. Salerana_mundzir minggu 28 februari 2021

seduh sedan pada wanita hujan

Gambar
Karya : salerana_mundzir . Senyummu yang mempesona Adalah hikayat gelandangan untuk Melabuhkan hati Di sekeliling rumahku bunga bunga tumbuh dan merekah Dengan petir yang tak sempat bergemuruh kata Bersama rasa yang tak sempat terungkap  Menyisahkan rindu yang setia menyayat  Dan waktu selalu melahirkan segala tentangmu Hingga hujan selalu mempasungku dengan genangan  Dan kemarau merajamku dengan dahaga akibat panas rindu padamu Bila purnama aku ingin menangis  Berjalan bersama doa hingga sampai diriku pada ketiadaan Dan bila pagi tiba dapat ku ungkap rasa Di pangkuan singgasanamu Bersama iringan rebana suara para kekasih dan saksi Barangkali senja nanti menjadi penutup atas segala seduh sedan canduku pada semua tentangmu  Salerana_mundzir pesisir mimbo 27 februari 2021

pasrahlah bila hujan itu turun

Gambar
Karya : salerana_mundzir Percayalah bintang gemintang yang kau tatap di langit sana.  Menyenandungkan semoga atas langkah kita. Dengan suara angin syahdu bermelodi cinta Selamat menunaikan ibadah rindu, semoga sepasang tatap matamu dan indah senyummu tetap menjadi bait sajak untuk seluruh puisiku.  Tentang semuanya.  Jangan layu kekasih  Tetaplah mekar dengan energi cinta Jangan biarkan resahmu meraja Merajam segala cita Suara suara senyum renyah dan tawamu Adalah candu bagi setiap gagap gempita rindu Sebab kebahagiaan kita adalah ketiadaan yang sempurna Bersenggamalah dengan segala harapan dan peradaban kisah  Menarilah dengan dansyah raja dan ratu.  Seraya menyerahkan bunga menabur wewangian Maka pasrahlah ketika hujan itu Jatuh bertubi dengan mantra mantra Dan rasakan kesejukannya Betapa sahaja dan sempurna kekuatan cinta Diantara senja di muara petang Engkaulah yang pertama kupinta Agar kelak menjadi sepasang cinta Terbang dengan doa doa men...

ku tunggu kau di puncak pengemisan

Gambar
Karya : Salerana_mundzir Tuhan bolehkah aku merayu  Untuk tuang anggur neraka Lantaran nafas langkah hidupku katanya kelabu Pada setiap waktu Hampa jiwa batinku katanya Semua seakan tabu dan semu Sebagian orang orang melempariku bukit  dan gunung Dengan cacian bahkan mengucilkan Mengapa dengan hidupku  Aku dirundung kebencian oleh mereka pengurus kedengkian Meleburlah segala asap dan tiang tiang Remuk redam segala angan dan tenaga Kembali durja hidupku  Semuanya menjauh Ah aku benar benar menggeram  Asaku menjadi setan untuk membabi hutan Bunga bunga melayu Di pinggir jalan aku benar benar telanjang  Seduh sedan meniti kehidupan  Menggeram singa dengan amarah murka  Ku tunggu lamaran pertemuan esok atau lusa Untuk menemuiku kau harus menghubungi beberapa permaisuri dan perdana mentri Lantaran langkah yang tertatih ini Kau hujani dengan sumpah serapah Ku tunggu kau di puncak pengemisan Aku benar benar ingin mendengar rintihan dan rayuan...

gadis berkerudung malam itu menyapaku di bukit

Gambar
Karya : Salerana_mundzir Pagi itu membawa suara syahdu menyapa  Dari embun yang tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta.  Di bukit wisata  Sepasang tatap mata beradu pandang Wanita bermata bidadari surga Dengan kerudung malam ia nampak rupawan Cerah wajahmu mengalahkan sinar cahaya Menuai rasa begitu menggelora Sampai aku bungkam seribu kata dan suara Akupun salah tingkah berbunga doa Senyummu pagi itu Merajamku di taman bunga beraroma cinta Tawa dan lesung pipi merah delimamu menitipkan rindu yang menderu Tenagaku seketika beku dan raga menjadi kaku Wajahku tersipu aku hanyut dan terbawa arus tahukah kau gadis berkerudung malam.? saat kau menyapa dengan senyum dan suara yang renyah jiwa ini merayu rasa yang asik bisu  dengan cinta Seketika itu nama mu sengaja ku adukan dalam doa sampai akupun tak sadar jatuh cinta di hadapan yang kuasa kini hanya nama mu yang bisa ku pinjam aku ingin merajutnya dalam doa di sepertiga malam yang kelam ingin ku rant...

ingatlah dalam doamu

Gambar
Salerana_mundzir Ada yang tergenggam tangan dalam tidur,  dan lirih suaramu bertasbih. karenamu aku mencuci diri. Ada yang terselip di sela sela harap. Karenamu aku beranjak melepas letih.  Pada setiap sauh goda dengan segala dimensi rupa.  Aku akan terus bergairah  Dalam terapi hati untuk cinta abadi Ingatlah kekasih dalam doamu Yang setiap nafasnya adalah harapan harapan dan kebaikan Yakinlah bahwa cinta adalah perantara tersampainya kurang menjadi sempurna  Sebab orang orang jujur atas nafas cinta Yang melangkah bersama doa. Bermunajadlah sampai kau benar benar hampa  Maka warna warna akan nampak wujudnya Dengan wujud wajah kedamaian.  Simpanlah bunyi derai penyucian  Yang langkahnya selalu mengenyam tenaga  Sambutlah cahaya sahaja Untuk bersanding dengan darah yang sempat sangsai dan goyah lantaran goda merayumu dengan mesra. Lalu menarilah di peraduan dengan mesra Bersama syahdu suara bidadari  Salerana_mundzir jember, 1...

episode yang berakhir

Gambar
Oleh : Salerana_mundzir Kekasih...  Kali ini aku lontang lantong dengan gemercik hujan. Tentang cerita seduh sedan bersamamu di musim hujan lalu.saat pakaianmu basah, dengan cinta aku dapat mendengar keluhmu yang manja yang bersemayam dalam dada.  Kekasih...  Ingatkah engkau pada waktu yang setia dan mampu merajut cerita. Tentang aku dan kamu yang menjadi kita.  Ahhay betapa romansanya waktu itu  Dengan segala rasa. Kita bertemu dari waktu dan suasana yang sama Kukira kita akan menua bersama Eh ternyata hanya Perjalanan menuju muara  Dan berpisah di hamparan samudra Aku dengan ombak kenangan Dan engkau dengan mutiara penuh kilauan🥺 Selamat tinggal untuk rindu yang mati Karena lesuh dan lusuh Kini rindu telah benar benar mati. Berganti resah yang terus menggrogoti Ah aku benar benar telah mati dengan segala dimensi. Karena takdir tak terang dalam menduga, Maka kusiapkan punggungku untuk memikul kenang dan sabda senja serta beban akan masa dulu d...

aku mencintaimu

Gambar
Salerana_mundzir Kekasih...  Lihatlah bagaimana angin itu bermesra dengan arah Pada setiap langkah cintanya selalu seiya sekata Tak ada cemburu apalagi buruk sangka Kekasih...  Burung burung berceloteh di pagi hari Menuai cinta dengan pelangi bahagia Aku mencintaimu tanpa sebelah mata Kekasih...  Bila pohon pohon tumbang  Dan angin membelai rambut usangnya Aku berharap kau setia menjadi angin bagi tumbangku Bila malam meringkuk rindu Seduh sedan suara ilalang Engkaulah makna dari perjuangan Tetaplah menjadi rindu yang baik Dan sebenar benarnya cinta Atas langkah kehidupan  Aku yakin engkau adalah pemilik warisan kerajaan Aksaraku berhenti sejenak Memandangmu yang sahaja dalam waktu Kelopak mata tak bergerak Sorotan mata menikam tajam Terdiam tanpa kata tanpa suara Kau berada di depan ku tampak nyata Dari puncak gunung hingga bumimu Membuatku bungkam tak mampu berkata kata Sungguh kesempurnaan itu ada Hari ku kembali sumringah Dan sebait rindu kembali...

musim panen bersanding syukur

Gambar
Sehektar luas ladang sawahmu bapak Setiap musim menanam mimpi dan cita cita Merawat dengan sepetir tenaga  Di pupuk asa dan keringat yang setia bergulir mesra Setiap pagi menjeguk mimpi Menenteng kopi Diantara tinggi mimpi itu Setiap malam,Sebait doa dan rapalan semoga setia mengiringi  Tuhan menyelipkan beberapa kado untuk masa depan Pada kuning padi yang setia menunduk Tak pernah pudar kau mengenyam lelah Saat petang dengan ketampanannya menyapa Jejak-jejak kepulangan telah nampak Pada bunyi Burung yang sering kali kau sorak Beberapa puisi terucap mengajak Beberapa syair terurai bijak Pada kumpulan jeramimu Sejak sajak tercipta Rinai hujan turun bersama derai airmata Mengingat sebentar lagi musim panen tiba Merenungkan semua mimpi dan cita cita Sebab perjuanganmu telah menjadi rumah dengan beribu ketenanganku Tempatku untuk merumahkan segala ingin dan harapan Kembali bermuara dalam peraduan Bahasa bahagiamu berdarah-darah. Kalimatnya berhamburan mutiara. Setelah ...

kamu adalah satu satunya wanita dalam penantian

Gambar
Salerana_mundzir Kekasih... Apa yang kau lakukan malam ini? Apakah kau sibuk meraup semoga dengan rindu rindu yang berpendar.? Atau meringkuk sajak untuk waktu yang kian berganti musim. Bila kau resah dengan hadirnya rindu. Hamparkan segala keluh kesahmu pada kertas, Sebagai oleh oleh untuk perayaan temu nanti. Ku harap kau tak memurungkan wajah embunmu. Lantaran bila aku tau,daku akan jua gelisah.Karena engkau  tersiksa. Bila malam malam menurunkan hujan. Maka resapilah bahwa ada syair kerinduan untukmu yang aku selipkan. Bila pagimu bersinar, dan kicau burung begitu sahaja kau dengar. Maka nikmatilah karena suara itu adalah suara yang ingin menyampaikan rindu untukmu. Diantara pergantian musim.ada satu kenyamanan yang tak pernah membuatku bosan,yaitu merinduimu sepanjang waktu. Kekasih. ada satu hal yang tak bisa aku ungkap dan aku pahami. Mengapa merinduimu dan mempersembahkan syair padamu adalah sebuah ketenangan,yang mampu memelukku dalam segala keadaan. Entah raha...

kaki petani dan burung

Gambar
Salerana_mundzir Tuhan kembali bernarasi dengan matahari Menabur anugrah pada setiap pancaran cahaya Semua terbangun dengan hembusan nafas syukur  Embun embun berdiksi indah Meneduhkan segala lara dan serapah Sepasang kaki melangkah menjeguk sawah  Yang di tanam padi Saat ini telah menguning Dan hampir musim panen Duduk di gubuk kumuh Sambil lalu merenung Tentang mimpi  Burung burung bergegas menguji hidup petani Dengan mencuri sebutir padi Agar sampai kepada maqom yang lebih tinggi Dan meraih kehidupan abadi Salerana_mundzir 09 februari 2021

utuh dalam rindumu

Gambar
Salerana_mundzir Ayla setiap malam aku selalu membaca sejarah kisah kita yang romansa pada setiap musim rindu tiba. Ketika sunyi, bahwasanya mencintaimu dan dicintaimu adalah sesuatu yang luar biasa. Melalui temu kala itu kau memapahku yang hina karena luka. Kau yang ku temukan saat derita itu singgah. Kau yang dengan sabar meramu rindu yang busuk. Hingga aku benar benar utuh dalam cinta dan rindumu dan merasa betah seumur waktu bahkan sewindu. Tetaplah menjadi rindu yang baik serta ibu bagi anak anakku kelak. Salerana_mundzir 08 februari 2021

selamat malam ayla

Gambar
Karya salerana_mundzir Selamat malam ayla Cobalah keluar dari asrama sucimu.  Duduklah di teras asramamu.  Lalu tataplah bibir langit itu, Betapa indahnya bintang bintang berpendar.  Aku masih ingat hari hari kemarin.  Biasanya saat kau telah tiba di puncak kantukmu. Dikau tersenyum bunga dengan malu malu. Kemudian dengan rembulan kau berucap  "semoga esok malam bintang kembali bertaburan". Dengan suara angin sepoi sepoi kau berbisik "aku cinta kamu mas".  Ah ayla aku benar benar gemas denganmu🌹 Salerana_mundzir 09 februari 2021

sukorejo tempatku

Gambar
Karya salerana_mundzir Sukorejo cagak setegak alif lam mim Pada setiap garis perjuangan.  Sedalam lengkungan yak Yasin  Menampung segala asa Pada setiap wirid terompah  Senja selalu bersahaja dengan tauhid Malam mengaji dengan cahaya ilahi Fajar dengan kesufian ruhani  Merapal amalan dari kiai Sukorejo.... Tempat batu melepas lumut durja Mengaji sikap padi  Yang tak angkuh saat berisi  Pada cangkir dan kertas nasi  Menguak kehidupan yang berarti Padamu Sukorejo  Aku belajar balas budi  Mengaji siroh nabawi Dengan niat suci.  Salerana_mundzir Sukorejo 4 januari 2021

cangkrukan

Gambar
Karya : salerana_mundzir Kopi tersaji rapi Berhidang camilan jajan sisa tahlilan tadi Bercengkrama mesra menuai tawa Pada hamparan karpet merah Sebuah kebiasaan orang desa Kalau ada orang mati Setelah tahlilan wajib tangi Walau hanya sebatas cengar cengir dan unjuk gigi Ada yang hangat dengan masalah sawah  Itu gerombolan petani desa Ada yang hangat dengan saling ejek Karena di hukum itulah gerombolan pemain domino Bahkan tak kala saing suara suara pujangga yang menggema Bercerita satu wanita hingga artis kota Bahkan untuk gibah Suara itu bersatu padu  Mengairi rambut malam yang usang Sampai fajar tiba dengan kulit kunyitnya Mereka masih mesra bercengkrama Sumberanyar 09 februari 2021

ahhay gadis desaku

Gambar
Karya : salerana_mundzir Gadis desaku yang ku temukan di balai desa.  Memakai pelangi.  Berkerudung awan sahaja  Mengetuk pintu rasa Ahhai Gadis desaku Yang kutemui di balai desa  Melempar senyum padaku Aku jadi salah tingkah  Tatapannya teduh  Anggun wajahnya Merajam mata dan cinta Berujung muara tanya  Siapakah namanya?  Ahhay Gadis desaku yang kutemui di balai desa Aura kebaikan karakter  Memancarkan sirat keteduhan Rasaku mendayu dayu Aku melemah tiada tenaga Meronta rasa memujimu Ahhay gadis desaku Menguak akal berkompromi langkah  Untuk mengejar  Pada seruput kopi  Termangu mengingat kelebar melatinya Saat angin menerpa wajahnya Aku makin terpesona  Gempa raga sampai jiwa Ahhay gadis desaku Seorang berbisik  Menjawab tanyaku yang tak bersuara.  Mila namanya. Katanya  Sumberanyar 06 februari 2021 balai desaku

surat dari ayla

Gambar
surat dari ayla Karya : salerana_mundzir mas aku melihatmu berbonjengan dengan temanmu mencoba ku menjerit memanggilmu namun angin begitu cemburu dan lantas mengeyam suaraku mas mengapa dikau makin kurus matamu memutih ,wajahmu pudar tak lagi gagah saat terakhir aku lihat di bawah mentari ucap ayla di kertas yang lusuh terjiprat  hujan  ayla …. Semenjak perpisahan itu  Aku jarang merawat diri Bahkan untuk sekedar mengatur makan saja kadang lupa Kata siapa aku makin kurus ayla Saat menerima surat kabar rindu darimu Pipi abang langsung mengembang  Lantaran dikau adalah nutrisi  Ayla setelah hujan kali ini Aku akan menulis puisi bertaburan melati Bersama sepi yang kian memporandakan sadar  Lantaran rindu padamu adalah pekerjaan yang tak pernah membosankan Bila wajahku yang kau tatap waktu itu telah lusuh Seperti orang gila dijalanan Maka percayah cinta dan rinduku akan tetap bersahaja dan teduh  Pada segala dimensimu. Ayla … Kapan kau pulang d...