musim panen bersanding syukur
Sehektar luas ladang sawahmu bapak
Setiap musim menanam mimpi dan cita cita
Merawat dengan sepetir tenaga
Di pupuk asa dan keringat yang setia bergulir mesra
Setiap pagi menjeguk mimpi
Menenteng kopi
Diantara tinggi mimpi itu
Setiap malam,Sebait doa dan rapalan semoga setia mengiringi
Tuhan menyelipkan beberapa kado untuk masa depan
Pada kuning padi yang setia menunduk
Tak pernah pudar kau mengenyam lelah
Saat petang dengan ketampanannya menyapa
Jejak-jejak kepulangan telah nampak
Pada bunyi Burung yang sering kali kau sorak
Beberapa puisi terucap mengajak
Beberapa syair terurai bijak
Pada kumpulan jeramimu
Sejak sajak tercipta
Rinai hujan turun bersama derai airmata
Mengingat sebentar lagi musim panen tiba
Merenungkan semua mimpi dan cita cita
Sebab perjuanganmu telah menjadi rumah dengan beribu ketenanganku
Tempatku untuk merumahkan segala ingin dan harapan
Kembali bermuara dalam peraduan
Bahasa bahagiamu berdarah-darah.
Kalimatnya berhamburan mutiara.
Setelah pesta panen raya
Agar berkah dan melimpah ruah
Engkau Sembunyi-sembunyi di sudut doa.
Melontarkan segunung syukur
Padamu bapak aku belajar
Tak peduli seberapa lama lelah singgah
Intinya kita harus tetap berusaha dan berjuang
Salerana_mundzir 11 februari 2021
Komentar
Posting Komentar