Postingan

surat kepada kekasih

Gambar
Karya : salerana_mundzir Kekasih. ..  Aku takkan memaksamu mencintaiku Dan tak pula harus memilikimu Tapi kekasih, jangan haramkan aku untuk tidak mencintaimu.  Meski kau tebas leherku Meski kau cabik cabik hatiku Cinta ini tak akan mati  Selamanya akan abadi.  Jangan bertanya padaku mengapa aku mencintaimu  Karena aku tak merencanakan hal itu Aduhhh kekasih  Di bawah terik keteduhan matamu Luka luka berteduh Hatiku bersimpuh Mengalir sungai nuh bertaburan puisi syahdu  Karenamu aku menjadi majnun  Di tepian senja kekasih Aku duduk dengan hembusan angin Memandang wajahmu pada rona rupa jingga di ufuk barat sana Mulutku terkatup katup melafadkan desah Semacam riak air meranumkan bunga bunga sesederhana itu kau mengutukku menjadi penyair Kesyahduan perihalku tentangmu  Ahhay Angin berhembus Aku menari Di mataku mengalir sungai.  Menghanyutkan.  Laulaka laulaka Di kesunyian mana aku dapat menyembunyikan ritma puisi Karenamu...

bidadari berhidung mancung

Gambar
Karya : salerana_mundzir Bidadari itu berhidung mancung Siang ini di depan mataku Sepasang mata menatapku dengan sungguh Disela sela panas membakar tubuhku Sedikit angin berkelebar menuai kesejukan Aduhai meski tak lama waktu bersimpuh Di hari minggu aku bertemu Aku melihat cinta terbit dari binar matanya Berseluncur lincah pada hidung mancungnya Rumah rumah yang suram kembali bersinar dengan lampu lampu  Aku melihat rindu tumbuh dari perselisihan waktu Menghampar pandang, menjadi bekalku dalam perjalanan.  Jalan jalan berlubang penuh puisi  Bertabur melati dengan aromamu bidadari Dalam awan aku menyimpan mendung air  Tetaplah disana, aku akan datang esok siang Dengan sayap sayap yang akan aku bentangkan. Lihatlah aku akan kembali gila di hadapanmu Merintih desah desah cinta Dan gejolak rasa Dalam langkah.  Berbaring tubuhku di kursi Memandang kelebat wajahmu  Di ranting ranting, di pekat awan Aduhai semakin nyata.  Senyummu dan keteduhan w...

mimpi yang patah

Gambar
Karya : salerana_mundzir Kulepas engkau dengan bismillah.  Di sela sela hempasan nafas.  Ku layangkan semoga Perihal kebahagianmu sebagaimana kita pernah bercumbu mesra di bawah pohon kelapa.  Dan telah ku tanggalkan sehelai puisi Di ranting ranting air mata Berharap kau baca sebagai isyarat aku telah rela. Tubuh ringkih yang terhempas di kesunyian. Diam diam meraba aromamu kekasih. Sebagai ritual sakral di perputaran waktu.  Ku layangkan seikat melati kekasih Beraroma syahdu kidung romansa Berharap kau cumbu dengan sedikit senyum Barangkali pertanyaan resah dan lara terjawab tuntas Aku tau mimpi mimpi telah patah sayapnya ketika kau benar melepas pelukan sutra. Menyatakan pilu dengan sungguh.  Dadaku seperti di cabik cabik belati.  Ditikam lalu bungkam merintih pilu kekhusukan Di kesyunian ini Aku berkata pada semesta  Sekarat inikah hidupku? Angin kesejukan benar benar hilang Menjadi keambiguan akan langkah perjalanan Kematian seakan akan...

aduhai Ramadhan

Gambar
Karya : salerana_mundzir Pada setiap senja mengepak sayap sayapnya Di halaman bulan sya'ban Meranumkan wewangian suasana ramadhan Aduh kekasih.  Pintu hati tersentuh, batin terenyuh mengucap syukur atas segala gagap gempita rasa.  Ada kebahagian yang tak terucap.  sebagaimana pujangga di rajam resah dan kecewa Namun dapat di rasakan pada setiap deru nafas.  Saat senja menutup muka dengan gema suara panggilan. Malam menyeretku semakin dalam Melarutkanku pada setiap momentum musim lalu.  Di jalan jalan menguning cahaya lampu kota Mengingatkan perihal euforia di bulan puasa.  Pada tabuhan bedug di surau dan musholla Ku tatap langit yang berpendar dengan mesra Semesra cumbuan sepasang kekasih dalam doanya Aduhai Ramadhan  Begitu sahaja segalamu Tak dapat ku rekam dengan mata Namun sangat di rasa kehadirannya.  Merekahkan segala bunga bunga menebar aroma.  Setangkai puisi kembali melangkah mengingat kedatanganmu akan segera tiba. ...

tersenyumlah kekasih

Gambar
Karya : salerana_mundzir Aku tau kekasih, rasa itu Telah begitu liar menggrogoti ladang hatimu.  Memporandakan segala pintu yang kau kunci dengan sungguh Menghantam batu bata yang kau susun dengan penuh rencana.  Tapi kekasih.  Begitulah cinta dalam gerak kehidupannya Tak ada yang bisa memprediksi kemunculan yang akan berwujud apa?  Bahkan dukun pun tak mampu menguak anugrahnya kecuali merasakan dengan seduh sedan, dan hiruk pikuk kemesraan. Tapi kekasih Tak apa, kita akan lebih dewasa dengan segala perwujudannya.  Ingatkah engkau saat cinta menghadirkan sosok diriku yang sampai saat ini menjadi lelaki kesayanganmu.  Bagaimana cinta memberimu sayap untuk terbang di atas lereng lereng dan pengunungan.  Bahkan dikau berkata di sela sela hilir mudik angin di jendela.  Aku seperti bidadari yang bersanggul melati, berselendang pelangi.  Ah begitu romantika sekali kekasih ku dengar melalui bibirmu sebagai alat dari hati terdalam untuk m...

aduh kekasih

Gambar
Karya : salerana_mundzir Menyusuri jalan menuju rumahmu kekasih Penuh gempa dan ombak melanda Berpacu cepat dengan topan  Badai berkecamuk dalam pikiran Di ambang pintu keyakinan Gejolak perihal persetujuan Diantara riuh riuh keresahan Di sela hiruk pikuk pertanyaan Di depan belokan itu tak lupa ku hirup udara Lalu ku hempas bersamaan dengan lafad Pada genangan air di pinggir jalan  Aku menyelam bagaimana cara mengungkapkan cinta Agar tak salah langkah di depan calon mertua Aduh kekasih Saat perjalanan kerumahmu Dengan kesederhanaan, berbekal cinta dan keyakinan.  Tak membawa emas permata.  Untuk melafadkan cinta di hadapan orang tuamu.  Aku takut pernyataan tulus ini terlantar begitu saja Lantaran profesi yang aku tempuh Adalah jalan kesederhanaan.  Aduh kekasih Aku lupa bertanya perihal ketulusan padamu Tentang seorang lelaki kesayanganmu Sudihkah bila ia datang hanya dengan cinta dan keterbatasan.  Calon mertua menerimanya sebagai pengaw...

pekerjaan pensiunan

Gambar
Karya : salerana_mundzir Pagi ini aku terbangun dengan aroma melatimu Yang telah lampau bersimpuh kenang.  Tentang tawa dan segala senda gurau di hari lalu.  Pada etalase yang bersikap sepi Gerakmu bergentayangan Senyummu berkelebar Menari nari menarik pandangku Dan sekerat rasa akan puing puing janji yang sempat terucap namun tak sampai di puncak sepakat.  Tentu saja kau masih boleh menyapa pintu bahkan untuk sekedar singgah di ruang temu bernama qolbu.  Aku menggigil lantaran rindu atasmu menjadi embun penyejuk pagi ini.  Meski merindui kisah bersamamu yang berwujud kenangan adalah sebuah pekerjaan pensiunan.  Saat matahari berjalan ke arah barat Wujudmu semakin nampak dalam tatap mataku Bayang bayangmu begitu mesra dengan bias cahaya.  Membuat hati dan akal pikiranku bertingkai perdebatan.  Tentang masa, tentang waktu, tengtang hari, dan tentang bibirmu yang pernah ku sentuh dengan alunan melodi.  Merajamku pagi ini Ibarat peng...

hujan malam minggu

Gambar
Karya : salerana_mundzir Kau rasakan sepi malam minggu Mendekap diri pada kekosongan Di balik rinai rinai jambu kau berpuisi Menyalakan mata dengan ilusi Panjang.... Sepanjang jalan kesepian Lalu lalang pikiran merajammu pada seonggok tong sampah di pinggir jalan Malam ini langit bernarasi syahdu Mengkoyak batin jiwamu dengan sembilu Sempurna akarmu ambigu  Tak lama mata langitmu hujan Membuat genangan perihal keresahan.  Dari ranting sampai dahan Daunmu berguguran.  Dalam genangan itu Engkau menyelami cara mencintai Bagaimana memeluk dengan pasti Tanpa nyeri berkompromi dengan sepi.  Dimata malam minggu Hujan itu adalah keresahan bagimu Tentang tanya, tentang pergi dan tentang semua keluh kesah.  Di sela sela angin. tubuhmu sesekali menggigil Disayat suhu. Sampai tetes akhir tinta.  Mengurai penuh tanya Perihal hujan malam minggu Salerana_mundzir sukirejo 20 maret 2021

bunga

Karya : salerana_mundzir Kekasih.  Malam ini jalan raya terbakar lampu kendaraan Siluet cahaya membiaskan bayang pesona wajahmu.  Aku termagu di pinggir jalan, di bawah atap gazebo aku membisu dengan puisi.  Sambil lalu menyeduh kopi.  Tersesat pada sunyi.  Kulihat lampu merah bernyanyi menyambut rindunya di tepian garis putih.  Sedang aku hanya berseduh sedan di kesunyian berdzikir namamu.  Hingga rembulan tertutup awan.  Senyummu terus mengembang merongrong jiwaku di bawah alam sadar.  Pada gang gang aku berlarian  Mengejar angin kerinduanku padamu.  Di perbatasan keramaian dan kesunyian  Aku benar benar gila Di hadapan rindu aku bukan siapa siapa.  Selain orang gila Kepada perempuan menawanku di ujung sana Kulayangkan seribu bunga dan wewangian  Dengan sejuta kata kerinduan  Salerana_Mundzir 18 maret 2021

Innalillahi mati suri

Gambar
Karya : salerana_mundir Jalan jalan bising.  Berderit derita seruan dari kolong jembatan.  Sepasang ibu dan anak menggelandang.  Merintih haru. Mengetuk pintu hati Ibarat berlayar, suara itu seperti cumbuan bunyi ombak dan badai.  Mengkoyak koyak nurani. Rasa benar benar tersayat.  Innalillahi mati suri kepedulian.  Menggigil tubuh akibat dingin ratapan  Semua haru.  Ibarat pisau yang menusuk jantung Seketika nyeri melanglang buana Semua terenyam pada gulir air mata.  Berbuah harapan dan doa.  Semoga lekas tertolong saudara Salerana_mundzir 18 maret 2021

dari lelaki kesayanganmu

Gambar
Karya : salerana_mundzir Serunai cahaya rembulan bersemi di wajahmu.  Kulihat di atap kerinduan.  Menyungging senyum, di udara semerbak melati berhamburan.  Di awan awan mendung berkelindan.  Menuai hujan puisi.  Di halaman hati gempa meronta.  Menggila, membabi buta berdenyut kidung nyanyian kepada kekasih.  Bersinarlah pagi dengan matahari.  Menulis namamu pada biasan cahaya.  Diantara rintik seduh begitu haru panjatan kidung dalam goa.  Sebagai lelaki kesayanganmu.  Ku titip darah sayatan rindu.  Pada setiap ilalang berpuisi syahdu.  Melayangkan layang doa.  Berharap bersua  dan bersenda gurau.  Menutup tawa dengan kecup mesra mendarat di dahimu. Dan ketulusan mengutus mulutmu, berlabuh di pipiku.  Sambil berbisik aku mencintaimu selamanya.  Senja pun tenggelam di kelopak pelangimu.  Aku pun merindu.  Seketika langit berseru, begitu syahdu suara pujangga yang dilanda rindu....