aduh kekasih

Karya : salerana_mundzir


Menyusuri jalan menuju rumahmu kekasih
Penuh gempa dan ombak melanda
Berpacu cepat dengan topan 
Badai berkecamuk dalam pikiran
Di ambang pintu keyakinan
Gejolak perihal persetujuan
Diantara riuh riuh keresahan
Di sela hiruk pikuk pertanyaan
Di depan belokan itu tak lupa ku hirup udara
Lalu ku hempas bersamaan dengan lafad
Pada genangan air di pinggir jalan 
Aku menyelam bagaimana cara mengungkapkan cinta
Agar tak salah langkah di depan calon mertua
Aduh kekasih
Saat perjalanan kerumahmu
Dengan kesederhanaan, berbekal cinta dan keyakinan. 
Tak membawa emas permata. 
Untuk melafadkan cinta di hadapan orang tuamu. 
Aku takut pernyataan tulus ini terlantar begitu saja
Lantaran profesi yang aku tempuh
Adalah jalan kesederhanaan. 
Aduh kekasih
Aku lupa bertanya perihal ketulusan padamu
Tentang seorang lelaki kesayanganmu
Sudihkah bila ia datang hanya dengan cinta dan keterbatasan. 
Calon mertua menerimanya sebagai pengawal putri cantiknya dalam setiap musim. 
Percayalah kekasih 
Aku siap menjadi segala apapun untukmu. 
Aduh kekasih
Kaki ini telah berdebu 
Hati bersimpuh hujan darah
Terkoyak tanya dan resah sepanjang panjangnya
Dari segala arah hantaman kerikil bertubi tubi
Hampir tumbang di hamparan duri
Mata berkaca membingkai senyummu penuh rona
Bibir berdzikir melengkingkan namamu
Perjalanan menuju rumahmu
Adalah puncak ujian paling dahsyat di antara tikaman hari hari lalu. 
Salerana_mundzir 22 maret 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu