bidadari berhidung mancung

Karya : salerana_mundzir




Bidadari itu berhidung mancung
Siang ini di depan mataku
Sepasang mata menatapku dengan sungguh
Disela sela panas membakar tubuhku
Sedikit angin berkelebar menuai kesejukan
Aduhai meski tak lama waktu bersimpuh
Di hari minggu aku bertemu
Aku melihat cinta terbit dari binar matanya
Berseluncur lincah pada hidung mancungnya
Rumah rumah yang suram
kembali bersinar dengan lampu lampu 
Aku melihat rindu tumbuh dari perselisihan waktu
Menghampar pandang, menjadi bekalku dalam perjalanan. 
Jalan jalan berlubang penuh puisi 
Bertabur melati dengan aromamu bidadari
Dalam awan aku menyimpan mendung air 
Tetaplah disana, aku akan datang esok siang
Dengan sayap sayap yang akan aku bentangkan.
Lihatlah aku akan kembali gila di hadapanmu
Merintih desah desah cinta Dan gejolak rasa
Dalam langkah. 
Berbaring tubuhku di kursi
Memandang kelebat wajahmu 
Di ranting ranting, di pekat awan
Aduhai semakin nyata. 
Senyummu dan keteduhan wajahmu
Benar benar merajam mata cintaku
Untukmu telah aku titipkan salam pada penjaga gerbang. 
Aku kembali merangkai janji janji
Untuk maharku untukmu dalam puisi. 
Salerana_mundzir 30 maret 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu