surat kepada kekasih
Karya : salerana_mundzir
Aku takkan memaksamu mencintaiku
Dan tak pula harus memilikimu
Tapi kekasih, jangan haramkan aku untuk tidak mencintaimu.
Meski kau tebas leherku
Meski kau cabik cabik hatiku
Cinta ini tak akan mati
Selamanya akan abadi.
Jangan bertanya padaku mengapa aku mencintaimu
Karena aku tak merencanakan hal itu
Aduhhh kekasih
Di bawah terik keteduhan matamu
Luka luka berteduh
Hatiku bersimpuh
Mengalir sungai nuh bertaburan puisi syahdu
Karenamu aku menjadi majnun
Di tepian senja kekasih
Aku duduk dengan hembusan angin
Memandang wajahmu pada rona rupa jingga di ufuk barat sana
Mulutku terkatup katup melafadkan desah Semacam riak air meranumkan bunga bunga
sesederhana itu kau mengutukku menjadi penyair
Kesyahduan perihalku tentangmu
Ahhay
Angin berhembus
Aku menari
Di mataku mengalir sungai.
Menghanyutkan.
Laulaka laulaka
Di kesunyian mana aku dapat menyembunyikan ritma puisi
Karenamu aku menjadi jadi
Di ruangan mana dapat meninabobokkanku
Ketika kerinduan padamu terus menggebu membelenggu
Cinta yang membara padamu
Membuatku tak tau arah
Dalam dada riuh ombak menggelora
Aduhai kekasih
Aku tak akan memaksamu mencintaiku
Tapi jangan haramkan aku untuk tidak mencintaimu
Aku mencintaimu kekasih, selalu
Karena aku penikmat anggur segala dimensimu
Aku mencintaimu kekasih selalu
Karena aku adalah tenang dengan segala rindu.
Mencintaimu dan merinduimu
Adalah kehidupan abadiku
Di abad abad ini.
Salerana_mundzir pinggir jalan 30 maret 2021 seusai bertemu
Komentar
Posting Komentar