Postingan

ibu debu debu yang menempel di kakimu

Gambar
Salerana_Mundzir Ibu, sebutir debu yang menempel dikakimu adalah bunga bunga surga. Aku bersimpuh mengecup dan mencium wewangian surga darimu. Tak ada yang lebih awal dan akhir yang aku harapkan dan menjadi tujuan. Selain ridho dan doa doamu. Ridhomu adalah azimat ampuh. Doa doamu adalah pusaku atas jiwaku. Tidak ada yang alay saat semua anak anak sedang mengungkapkan cinta padamu. Padamu ini, segalanya berlabuh. ibu ... engkaulah mata angin kesejukan yang memapahku mengenal Alif ba' ta' engkaulah bumi yang setiap tabahnya mengasuh rengek dan tangisku Engkaulah matahari, yang setiap senyum dan ucapanmu Menjadi penerang atas kabut kenakalan dan kesalahanku Engkaulah rembulan, yang menebar cahaya keteduhan saat jiwaku tak bergairah dan sengsara. Padamu ibu, aku ingin bertapa dan berbakti Mengingat, bila engkau sedih karena tingkahku, maka langit akan sunyi. Bila engkau terluka karena kedurhakaanku, maka langit akan bergemuruh dan murka . Oh ibuku, engkaulah kasih saya...

owh Rembulan

Gambar
Salerana_Mundzir Oh Rembulan... Bukankah engkau telah menjumpai kebiadaban, keserakahan dan kesombongan merajalela. Dari tepi ada banyak segerombolan lalat ingin menjadi aparat. Sekarat? Menjadi manusia, lalai dan terlena. Setelah bersalah, bergegas meninggalkan. Dengan dalih tidak enak rasa. Padahal tidak benar begitu adanya. Lalu mengulanginya lagi lagi lagi. Kesalahan yang sama.  Oh Rembulan Barangkali melalui pitutur puisi ini Ia akan mengerti. Bahwa tak semua harus sekarat, untuk menyandang selendang kehormatan. Ada yang pamer besar payudara, di sepanjang senja. Ada yang bernyanyi menyanyikan dirinya sendiri. Ada yang melukis mata dan pipi, supaya diakui. Barangkali lagi, ia tidak menyadari antara ujian dan hukuman. Yang pasti aku berada diantara cinta, rindu, cemburu dan bencinya. Aku berada diantara jujur dan bohongnya Aku berada diantara kesungguhan dan kepura-puraannya Aku berada diantara sesal dan kesadarannya  Hahahahahahahaha aku tertawa. Aku abadi dian...

dahulu aku datang kepadamu

Gambar
Salerana_Mundzir Sukorejo Dahulu, aku datang dengan segala keluguan, ketidaktahuan akan sesuatu, bahkan aku datang dengan segala keegoisan sambil menangis tersedu-sedu. Lantaran aku menolak untuk menetap, dan menjadi bagianmu. Saat ayah dan ibu mengantarkanku kepangkuan sajadah doa doamu. Sukorejo Tanpa sadar langkah demi langkah perjalanan, seiring bertumbuhnya kesadaran dan cinta dalam hati. Aku menemui ketenangan yang Berkidung, dzikir dzikir dan doa doa setiap waktu. Pada setiap fajarmu, aku bersimpuh dalam kebesaran rumah dan sukma. Pada setiap pagimu, aku merasakan keceriaan dari setiap bunyi bangkiak yang melaju ke madrasah madrasah. Pada siang panas semangat, aku melihat wewangian berbondong bondong menuju pengetahuan sambil lalu duduk di serambi keberkahan. Pada setiap petang dan senja, aku melihat sekumpulan wajah yang berseri-seri penuh cahaya, menuju suara panggilan keagungan Sukorejo Bila dahulu aku datang kepadamu sebagai orang baru. Maka hari ini, aku datang ...

teruntuk gadis melatiku

Gambar
Selamat ulang tahun perempuanku Di lembar hari, teruslah menari sabar   Mendaki bukit sunyi, dengan doa doa yang terpatri. Jangan biarkan sajadah cinta kehidupan, menjadi usang berdebu tanpa makna. Istiqomahlah, dalam arti langkah perjalanan. Melukis cita penuh cinta, mewarna.  Mekarkan kuncup kuncup bunga. Oh perempuanku. Tumbuhlah dengan tabah pada cuaca.  Gugur daun hanyalah siasat ranting menjemput musim berikutnya. Berlayar lah mengarungi samudra hidup.  Dengan perahu kokoh niat hati. Sebesar apapun badai dan ombak menghantam.  Jangan sampai meninggalkan perahu cita apalagi sampai putus asa. Oh perempuanku Hari harimu semakin menua Teruslah berkarya dan berdoa  Desember adalah selembar daun, untukmu mengingat syukur. Oh perempuanku Dalam puisi ini, aku ingin berbicara Riaslah hati jiwa dan rasamu seanggun mungkin Agar Tuhan jatuh cinta mendamba setiap cahaya kebaikan untukmu. Oh perempuanku Pada puisi ini, aku ingin berucap. Bila pende...

kemarilah wahai rindu

Gambar
Salerana_Mundzir  gambar hanya pelengkap saja Disetiap sudut malam mendamba, rinduku semakin membara. Debur ombak kerinduan  Menghantam ruang dadaku memuisi laut yang bersimpuh dzikir pantai. Semenjak perahu berlayar Sunyi doa semakin berinai meletupkan namamu. Irama sunyi merindu rindu Apa engkau mendengar kekasih? Aku ingin rebah serupa embun di dedaunan matamu Pada suatu pagi sebelum matahari. Tanpa sebab, aku jatuh dan tenggelam pada lautan matamu. Mungkin engkau tak dapat memandang, tapi bisa engkau rasakan guncangan gempa dalam dadamu. Taburkanlah melati rasa Cinta Akan kuhirup setiap aroma seirama ritual angin. Ditiupkan mantra dari kitab kitab cinta yang tidak pernah kita baca seutuhnya.  Perihal cinta dan rindu. Akulah cinta diantara cinta  Kemarilah... Wahai rindu yang menderu deru yang setia mendekap sunyi dengan doa penuh mesra. Salerana_Mundzir Jember 28 Agustus 2022

mengecup cinta

Gambar
Salerana_Mundzir Guru... Aku yang kau ajari bagaimana harus berjiwa besar Semakin terbenam di ujung barat samudera perasaan. Penderitaan yang kau kisahkan, menjadi jalan menuju energi. Aku yang engkau ceritakan bagaimana keperkasaan karang di tengah lautan. Kini, cahaya yang terang itu semakin bersinar di atas fajar perasaan seseorang. Irama kesyahduan angin, menguatkan jiwa jiwa nestapa Meski seringkali waktu mencabik semangat mengalunkan nyanyian sunyi. Rona wajahnya semakin berseri-seri seperti matahari. Senyumnya semakin merona, seperti bunga halaman rumah. Mekar dan mewangi. Keindahannya menggunggah jiwa jiwa para shaleh. Angin berkesiur. Mengecup cinta. Kekasih berlayar mesra dalam setiap air mata dan doa doa Salerana_Mundzir Jember 21 Agustus 2022

mendung

Allahumma Bila mendung Dimata cinta. Jadikanlah setiap tetes embun dan hujannya adalah bunga Riak hujan menghantam, belenggu kesedihan hati Pada kehilangan yang tak pernah terduga. Laahawla walaaquwwata illabillah Lahul fatihah Situbondo 04 November 2022

aku ingin engkau datang dalam mimpi mimpiku

Salerana_Mundzir Bertahun tahun aku mengembara berkelana menyusuri jalan para pecinta. Mendengarkan cerita dan kisah para kekasih. Indra penglihatan menemukan mutiara hikmah kelezatan dari anggur pemabuk cinta. Patuh dan menari di puncak wewangian kasturi para kekasih. Aku kembali menyaksikan airmata senandung bahagia para pengikut setia. Memang tak lebih sekedar tanda tapi merindukanmu, aku mengetahui alamatnya. Seperti ada sepasang seruling yang bersuara  melampaui segala bising dan sunyi Di bening telaga malam  Dengarkanlah batinku bersorai menyanyikan lelagu kerinduan. Lalu dzikir demi dzikir menjadi embun kesejukan Rotasi tasbih menjelma dedaunan, menari. Langkah demi langkah. Aku berusaha menerapkan nilai nilai ajaranmu. Maafkanlah, bila dalam mengamalkan aku selalu banyak berseru. Bahkan dalam lima waktu, terkadang aku tidak Istiqomah melihat kemilau subuh. Aku ingin engkau datang kekasih. Dalam mimpi mimpiku Menaburkan bunga bunga dan doa. Salerana_Mundzir Sukorejo 14 ...

atas cinta

Gambar
Salerana_Mundzir ... Kini aku mencoba meraba kilatan cahaya rindumu yang terselip dalam setiap pandangan, gerak dan langkah. Atas cinta Semua tangis adalah ketulusan Semua gerak adalah kesetiaan Selain cinta Hanya sebatas aliran air mata saja Atas cinta Bait bait kata dan sehimpun puisi Akan menjadi salah satu bentuk mengabdi Air mata akan menjadi bunga abadi Harum semerbak mewangi. Ahhhay Begitu syahdu segala bunyi dan sunyi Getar getar cinta begitu menghujam keras jantung Aku tersadar  Getaran cinta begitu dahsyat menggema Aku tak mampu menyembunyikan  Dan aku tak bisa sepenuhnya menerjemahkan Oh cinta Puisi bagiku hanyalah gerimis tafsir Dari perasaan cinta yang begitu menggebu gebu Salerana_Mundzir Sukorejo 08 Mei 2022

Alhamdulillah

Gambar
Salerana_Mundzir foto hanya pengisi dan hiasan saja Sejumlah salam bersuara merdu Tercium mewangi pada setiap hirup nafas  Sebagian salam itu terdengar parau dan berbau tidak enak. Semua salam terdengar dan terlihat hanya dapat dipahami oleh penciuman masing masing. Bagi pecinta semua harum mewangi dan suara kekasih pastilah indah dan merdu Beda dengan pembenci yang segala penciumannya adalah Angkara dan dendam semata Aduhai jiwa Tak perlu kau sibuk mencari pohon rimbun untuk berteduh. Jika masih bisa merasa dan merasakan kasih sayang. Sebab kasih sayang itulah keteduhan yang sebenarnya. Tak perlu pula engkau sibuk mengembara bila hanya untuk menemukan siasat untuk runcing pedang kebencian. Alhamdulillah adalah jawaban sekaligus penawar bagi penyakit jiwa ketegori benci. Alhamdulillah adalah rumah sejati Obat penawar sebelum kesadaran datang bertamu. Mau bahagia atau derita rumahnya adalah Alhamdulillah. Bila ada kesunyian jiwa yang kafir. Maka peraslah anggur cinta Seb...

doa pasti datang berbuah

Gambar
Salerana_mundzir Udara yang berlayar di hadapan dzikirku. Menyeberangi mataku yang semakin khusuk menangis darah harapan. Apakah doa doa yang aku panjatkan sedang berteduh di dedaunan, atau malah tersandung ? Mungkin doa itu benar benar merantau. Dan akan kembali kepadaku pada musim depan. Entah pada musim kemarau derita. Atau pada musim hujan bahagia. Yang pasti dalam keyakinanku. Doa doa akan berbuah  Kini, kecapi saja dzikir dzikir dan tasbih. Biarkan suara cinta dan rintihan kesungguhan mewangi. Di maqam para wali, menyelamlah pada lautan jiwamu. Sebab kedalaman lautan sudah pasti menyimpan ribuan mutiara. Duh duh kembalilah khusuk dan berdzikir dengan penuh kesadaran aku begitu lemah. Dan kuat karena anugrah cinta kasihmu. Salerana_Mundzir Sukorejo 30 Juli 2022