owh Rembulan
Salerana_Mundzir
Bukankah engkau telah menjumpai kebiadaban, keserakahan dan kesombongan merajalela.
Dari tepi ada banyak segerombolan lalat ingin menjadi aparat. Sekarat?
Menjadi manusia, lalai dan terlena.
Setelah bersalah, bergegas meninggalkan. Dengan dalih tidak enak rasa.
Padahal tidak benar begitu adanya.
Lalu mengulanginya lagi lagi lagi.
Kesalahan yang sama.
Oh Rembulan
Barangkali melalui pitutur puisi ini
Ia akan mengerti.
Bahwa tak semua harus sekarat, untuk menyandang selendang kehormatan.
Ada yang pamer besar payudara, di sepanjang senja.
Ada yang bernyanyi menyanyikan dirinya sendiri.
Ada yang melukis mata dan pipi, supaya diakui.
Barangkali lagi, ia tidak menyadari antara ujian dan hukuman.
Yang pasti aku berada diantara cinta, rindu, cemburu dan bencinya.
Aku berada diantara jujur dan bohongnya
Aku berada diantara kesungguhan dan kepura-puraannya
Aku berada diantara sesal dan kesadarannya
Hahahahahahahaha aku tertawa.
Aku abadi diantara ego dan nafsunya.
Hahaha derita.
Salerana_Mundzir Jember 17 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar