Kiai Fawaid sosok ulama yang sabar
Salerana Mundzir
Kiai Ach Fawaid, dilahirkan sebagai putra Kiai As'ad Syamsul Arifin, seorang ulama terkemuka dan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syaf'iyah di Sukorejo, Situbondo. Kiai Fawaid tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai Islam dan pendidikan pesantren, yang membentuk karakter dan pemikirannya mengenai pentingnya keterlibatan ulama dalam politik.
Dalam perjalanan hidupnya, Kiai Fawaid dikenal sebagai sosok yang tidak pernah mengejar kepentingan pribadi dalam politik. Alih-alih mengejar jabatan atau materi, beliau mengedepankan visi untuk kemaslahatan umat. Sebagaimana diungkapkan oleh KH Maemoen Zubair, "Orang yang berpolitik tetapi tidak menikmati hasil politik adalah Kiai Ach Fawaid As'ad." Ini mencerminkan prinsip beliau bahwa politik seharusnya dijadikan sarana untuk menyejahterakan masyarakat, bukan untuk keuntungan diri sendiri.
Kiai Fawaid aktif dalam partai politik bukan hanya untuk meraih kekuasaan, tetapi sebagai langkah strategis untuk memperbaiki moralitas para penguasa dan memberantas kedzaliman melalui kekuatan politik.
Dalam pandangannya, keterlibatan ulama dalam politik adalah sebuah keniscayaan untuk menjaga sinergi antara agama dan negara. Beliau melihat peran ulama sebagai pewaris Nabi, yang tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penggerak dalam masyarakat dan politik.
Beliau berperan aktif dalam menyebarkan ajaran Islam dan melakukan kontrol sosial di masyarakat. Berbagai upaya Kiai Fawaid tercermin dalam komitmennya untuk menjunjung tinggi akhlakul karimah dalam setiap tindakan politiknya, serta tidak pernah menghalalkan cara-cara yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam mencapai kemenangan politik.
Kehadiran Kiai Fawaid di panggung politik menjadi oase di tengah pusaran politik yang sering kali dipenuhi oleh praktik-praktik tidak etis. Beliau adalah sosok yang tidak hanya berjuang untuk kepentingan umat, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan menyemai kedamaian di masyarakat.
Dalam kehidupannya yang singkat, Kiai Fawaid telah meninggalkan jejak yang mendalam, menggugah hati dan pikiran banyak orang untuk kembali kepada prinsip-prinsip moral dan etika dalam berpolitik.
Kiai Ach Fawaid adalah sosok yang diakui sebagai seorang kiai yang memiliki kesabaran yang luar biasa, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan fitnah yang datang kepadanya. Meski terjun ke dalam dunia politik, yang sering kali dipenuhi dengan intrik dan konflik, Kiai Fawaid tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral dan ajaran Islam.
Beliau pernah difitnah oleh lawan-lawan politiknya, namun alih-alih membalas atau terpengaruh oleh berita-berita yang tidak benar, Kiai Fawaid memilih untuk bersabar dan tetap fokus pada misinya memperjuangkan kemaslahatan umat. Kesabaran ini tidak hanya dilihat sebagai ketahanan pribadi, tetapi juga sebagai contoh bagi para santri, muhibbin dan masyarakat.
Kita dapat merasakan, setiap langkah yang diambilnya dalam dunia politik adalah bagian dari ibadah, dengan demikian, Kiai Fawaid tidak hanya dikenal sebagai politisi yang beramal untuk kebaikan masyarakat, tetapi juga sebagai teladan dalam menghadapi fitnah dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
Kiai Fawaid wafat pada usia yang relatif muda, tetapi perjuangan dan keteladanan beliau akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Begitu banyak harapan yang terpatri dalam setiap langkah beliau, bahwa politik seharusnya menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat kepada umat manusia.
Ketokohan Kiai Ach Fawaid sebagai seorang pemimpin yang rendah hati dan penuh kasih sayang terus menginspirasi banyak orang untuk menerapkan prinsip-prinsip kebaikan dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam dunia politik.
Komentar
Posting Komentar