Menyongsong Kehidupan di Situbondo

Salerana Mundzir 



Kekasihku, saat kita menatap masa depan, aku mengajakmu untuk memulai bab baru dalam hidup kita di Situbondo. Ini bukan hanya tentang tempat tinggal, tetapi tentang kehidupan yang penuh ketentraman dan kedamaian yang di impikan.

Di antara pegunungan yang menyejukkan dan pantai yang memukau, Situbondo menawarkan keteduhan yang tak ternilai. Di sini, kita akan merasakan hangatnya dzikir dan doa yang menghiasi setiap sudut, mengisi jiwa kita dengan ketenangan. Biarkan suara alam dan kehadiran para guru menuntun langkah kita, membimbing kita dalam meniti kehidupan yang lebih bermakna.

Kita akan membangun rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi adalah sebuah ruang suci dimana kasih sayang dan doa menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di Situbondo, kita akan hidup dalam harmoni dengan diri sendiri dan dengan sesama, sebagaimana kesederhanaan hidup para santri di pondok-pondok pesantren, merasakan kedekatan dengan Allah, sebagaimana kehidupan para kiai, mendengar para santri yang sibuk mengulang-ulang bacaan Alquran, doa, hizib, dan kitab kuningnya.

Ketika kamu menatap teduh wajah para kiai dan guru, kamu akan merasakan ketenangan yang mendalam, yang terpancar dari kejernihan Ruhani orang orang Sholeh, seolah mereka berbicara langsung kepada jiwamu. Hidup di sini akan mengajarkan kita bahwa kemajuan tidak selalu diukur dengan materi, tetapi dengan kedamaian dan kebahagiaan yang kita miliki di dalam hati, dan berkumpul dengan orang-orang Sholeh.

Mari kita berlayar menuju Situbondo, di mana setiap hari adalah sebuah kesempatan untuk memperbarui iman, menggali ilmu, dan saling mendukung dalam setiap langkah. Dalam pelukan kasih dan keberkahan, kita akan menemukan tempat yang sebenarnya kita cari selama ini, kita akan berpayung keteduhan dari ruhani para orang Sholeh, kiai, dan para guru.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu