sajak cinta sehabis hujan

Salerana _Mundzir










Cinta yang tumbuh dalam gelap ataupun terang
Akan tetap ada dan menyala, selama tempat tak berpindah.
Cinta yang lahir dari rahim sepi ataupun ramai, akan tetap bergerilya, selamanya akan tetap berkesiur, menari.

Cinta tidak pandang indah atau kumuh.
Ia akan terus menerus menyepuh jantung, untuk berdetak dan bernyanyi.

Bila sampai dipuncak bebukitan dan pengunungan jiwanya.
Ia akan mengurai airmata darah, tanpa nama, tanpa suara.
Ia menjerit keharuan, melengking memenggal leher sang malam.
Lalu airmata darah menjadi samudra atas kerinduan.
Siapapun akan menjadi mangsa dan tenggelam ke dalam.

Lalu bersiaplah jika sungai-sungai puisi membanjiri semesta.
Ia tidak akan terukur tepinya, 
Tidak terbatas alirnya, 
Arusnya penuh energi,
Warnanya tidak akan bening lagi, warnanya akan keruh, sebab cinta telah membakar kayu-kayu
Dan darah yang mengalir deras, akan mengajak berbicara.

Oh malam aku ingin bertanya engkau lebih suka tenggelam atau berenang...?


Salerana_Mundzir dijantung malam perkebunan sentol panti jember 02 Maret 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu