penyair dan kesyunyiannya
Salerana_Mundzir
Duh penyair, mengapa kau suka mendekap dipuncak kesunyian? Bukankah sebagian manusia menganggap kesunyian adalah penderitaan dan suasana yang mengerikan serta menakutkan?
Tidak, kesunyian bukan itu semua, kesunyian adalah puisi tempat kembara hati menyentuh langit doa para pertapa.
Tentu engkau tidak pernah merasakan timangan dalam dekapan,
Yang diasuh kekasih abadi.
pada waktu siang dan juga malam.
Kesyunyian telah banyak menuntun tapak langkah dari kesyirikan-kesyirikan yang melekat dalam jiwa. Kesyunyian dan keheningan telah menuntun hati menelaah cinta, mengolah rasa.
Di tepian waktu, sunyi menunjukkan kepadaku, bahwa tujuan dari segalanya (apa yang kau cari) adalah air mata.
Dan sunyi kembali menunjukkan kepadaku tentang penderitaan dan kenistaan yang ada di balik bukit angkara jiwa.
Bahkan sunyi, telah mengajarkanku tentang pendakian, bila pendakian belum sampai puncak, maka engkau akan terdiam dan tersungkur dalam renung.
Salerana_mundzir Sukorejo 26 Januari 2024
Komentar
Posting Komentar