tenanglah

Tenanglah

gambar hanya pemanis 




Waktu adalah tafakkur, mekarnya kembang jiwa bertuma'nina, kembang-kembang udara hanya sebatas laron. 
Hakikatnya tetap rahmatmu. Rahmatmu, Rahmatmu, dan Rahmatmu. 
Tenanglah jiwaku.
.
Tahun baru, menjadi refleksi.
Membakar berhala-berhala ke-akuan, kesombongan dan keangkuhan. 
Hari berganti bulan hingga sampai di penghujung.
Waktu-waktu tetaplah untuk sang kekasih. 
Kepada tuhan saja, tahun hanya media raga dan jiwa dalam sembahyang.
Tenanglah hidupku.
.
Waktu yang berlalu, jiwa yang terus berangkat menemukan kesadarannya.
Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
.
Senandung seruling jiwa, dilautan sunyi.
Manabuh rebana jiwa, kumandang dzikir, hizib dan manaqib.
Menghaturrkan cinta, dan jiwa tenggelam.
Tenanglah puisiku
Tenanglah akalku
Tenanglah, tenanglah.

@wajah_mundzir 1 Januari 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu