si nakal dan si pendongeng
Salerana_Mundzir
Semua ini dimulai dan diawali dengan sebuah kontrak pembelajaran. Dimana dalam hal ini segala ide, gagasan, tawaran akan diikat menjadi sebuah aturan yang harus dipatuhi dan dijalankan setelah di sepakati bersama.
Pada waktu ini, para penghuni kelas akan saling bertukar pendapat dan pandangan. Mulai dari kebutuhan si nakal yang lebih mengusulkan bagaimana perizinan tidak terlalu ketat tanpa menyertakan surat keterangan dokter bila sakit. Demikianlah sistem yang akan menjadi dasar dan patokan dalam kelas ini.
Si nakal atau si bolos lebih mendahulukan perizinan dari pada kualitas ilmu yang akan diterimanya. Lalu gagasan si nakal ini akan dibantah oleh si pendongeng yang lebih mementingkan ke arah nilai IPK pribadinya. Alih alih pendongeng mengatakan bahwa "ia tak pernah mengerjakan tugas kelompok, tak pernah ikut presentasi dll." Kita bisa maklumi kelakuan si pendongeng ini.
Namun si nakal dan suka bolos ini, mempunyai mindset yang cukup unik dan ekstrem. Bagaimana tidak, demi proses mencapai puncak pengetahuan ia rela mengorbankan nilai mata kuliahnya. Si nakal mengemukakan " yang penting dari seorang mahasiswa adalah kualitas berfikir" urusan nilai memang tak bisa dinafikkan. Namun bagi si nakal itu hanya sekedar seperangkat administrasi saja.
Salerana_mundzir
Komentar
Posting Komentar