Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

sepotong mimpi

Gambar
salerana_mundzir Nanti Tuhan marah kepada mereka-mereka yang mempertajam kebenciannya nya Meruncingkan balas dendamnya Dan apalah guna ilmu pengetahuan jika harus menghantam untuk merendahkan. Nanti Tuhan kasih sayangi  Mereka yang tetap mencintai sesamanya Tanpa harus membawa Marwah untuk menjaga kewibawaan nya. Sepotong mimpi anak bangsa  Berlatar anak desa dan orang kaya Ia bermain main tentang cita Dalam tempurung imajinasinya Menembus batas cakrawala Menghantam setiap caci yang merajalela Jantungnya berdetak kencang tentang masa depan Tak ada yang lebih mengerikan dari matinya keinginan dan hastrat anak anak muda Barangkali anak kecil adalah semangat juang tanpa gelar pahlawan Dengan selembar tekat Ia terus mengayun perahu menuju langit Ia menjelma penyair yang menulis puisi Melalui awan yang menurunkan hujan Ia menyampaikan sehelai pesan dan nilai dengan bahasa air Sepotong mimpi anak bangsa Dari dua dimensi yang berbeda Mencabik cabik kebodohan  Tertati...

sepotong surat

Gambar
Salerana_Mundzir Ibu Aku ingin memotong rembulan itu dengan pisau rinduku padamu Biar tubuhku yang rapuh kembali utuh di tengah pekat gerhana bulan yang redup bola asanya Biarpun jiwa kehilangan jalan tualang yang terlarang, Aku tetap ingin memotong sayap bulan untukmu ibu Lantaran di tahun baru, aku tak bisa pulang Sebab hidupku masih dalam taruhan masa depan. Salerana_Mundzir 15 Januari 2022

murka

Gambar
Salerana_Mundzir Celaka... Amarahku melebam Berjingkrak, bersorak ria, membara Mengalir tanpa ujung Tibalah sepotong tatap yang bergairah Mencari muara Merayap Mendekap Sebelum akhirnya terlelap Sumur dalam dada bergairah Tak pantas kau rengkuh apalagi di sentuh Amarah mencumbu menguasai kerajaan jiwa Tumpah ruah busur panah menghujani semesta raga Tak ada ketenangan Semua menjadi keangkuhan Pergilah ke tepian. Walau sekedar tak sengaja datang, Lalu pergi tak usah kenang sebab terlarang Aku sekedar biji bijian  Yang ingin tumbuh dipeluk waktu. Jangan menghampiri Karena di sekelilingku menganyun amukan kerapuhan rasa Salerana Mundzir Jember 15 Januari 2022

api cinta layla

Gambar
Salerana_mundzir Seluruh tubuh jiwaku terbakar cinta Menari disetiap kobaran api yang menyala Aku menari nari diantara bunyi seruling Dalam petikan melodi menyanyikan namamu Aku berpuisi sahdu dari dunia tempat hatimu berada  Seperti majnun ketika ia memutuskan untuk berangkat dan pergi ke negeri Laila Sesungguhnya aku telah mabuk begitu parah dengan anggur senyummu Senja diwajahmu menjadikanku tak berdaya dan terpedaya Belai anginmu menjadikanku semakin gila Hingga hantaman bebatuan dan tikaman pedang tak mampu menghunus kejadabanku. Kekasih.... Engkau mampu menghidupkan kehidupan cinta dan rindu Meski dengan nyeri, luka dan nestapa. Kekasih Aku berada dalam musim kesyahduan Dan tubuhku berada dalam hastrat dan gelora cinta Saat mataku melihat yang lain, aku melihat wajahmu Karena engkau adalah cahaya mataku Bungamu dalam mataku Senjamu dalam bibirku Dan semua tentangmu dihatiku Salerana_mundzir 12 Januari 2022

suara lirih amarah

Gambar
Salerana_mundzir Nona Jika puisi yang aku tulis di awan malam suram Tak bisa mengunggah hastrat jiwamu Tak bisa meledakkan segala rasamu Sebagaimana saat hak suara cintamu di bungkam oleh tangan tangan kertas Atau ketika matamu terhempas bara api yang menyala Maka sakitkan penaku Tekan nadi tintaku Tikam kekecewaan menjadi senapan yang siap meluncurkan hantaman Kita boleh menyumpah serapah bahkan mengutuk ngutuk diri  Membangunkan roh abu Jahal Menghadirkan karakter kesetanan Meranumkan aura aura kebinatangan Sebab melebur menjadi satu adalah kesakitan nyata dari penindasan Salerana_mundzir Jember 05 Januari 2022