syair penyair

Penyair bersyair dalam kemarau cintanya
Di halaman bunga, bunga bunga terbangun.
Riuh syair penyair ingin mengusap air mata yang mengaliri pipi kekasih, agar kembali melihat senyum melati.
Syair penyair, mempuisikan lirik-lirik hidup kekasih 
Dengan hamburan anggur yang manis, mungkin sesekali penyair merintih, meratapi wajah kekasih,  
Menyanyikannya, ketika sepi menyelimuti.
Aduhai begitu gontai langkah katanya.
Bersajakkan namanya.
Rembulan menutup wajahnya, tatkala syair syair terlantunkan dengan sahaja 
Wajah malam memerah, seperti bintang bintang yang berkedip manja.
Ahhay. Puisi puisi menari menembus cakrawala kemesraan.
Penyair sedang membatu ketika sang kekasih bersimpuh di depannya.
Sesekali penyair menggairahkan jiwa pujangga.
Tak ada daya.
Senyum kekasih, dan tatapannya.
Mempasung tenaganya.
Salerana_mundzir Jember 12 Oktober 2021




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu