tatap mata
Salerana_Mundzir
Pada Simpang tangan menyuap nasi
Ada segenggam pesona terlahap bersama detak jantung
Memikat sepasang mata, di terik panas memanja.
Tatap mata masih tak beralih
Membentang cahaya matahari
Mangkok mangkok penuh terisi puisi
Sajak sajak tersusun rapi
Tatap mata masih tak beralih
Menyisir pesona dan juntaian gaun bidadari.
Terukir senyum seorang jutawan.
Meski bentuk pelanginya tidak sama.
Tapi rasanya sama.
Tatap mata masih tak beralih
Sendok sendok menari dengan irama kesyahduan cinta
Angin angin berdansa ramonsa
Tatap mata masih tak beralih
Pada tumpukan gelas berisi dingin pesona
Dan rindu rindu makin membeku
Terbayang kelebat saat wajahnya terbenam jarak
Tatap mata masih tak beralih
Perihal temu di warung nasi
Cinta begitu lapar meronta
Meminta temu kembali
Pada tatap mata masih tak beralih
Sehimpun puisi di warung nasi tersaji.
Pada tatap mata yang masih tak beralih, ingin ku ucap
" Boleh kupinjam sehelai rambutmu atau kerudung yang kau kenakan, bidadari?
untuk kujadikan selimut tempat degup rindu berdetak saat senja dan fajar berdzikir namamu.
Salerana_mundzir Jember 24 September 2021
Komentar
Posting Komentar