di hari yang Fitri

Karya : Salerana_mundzir


Dalam sengkarut keluh kesah dan serapah.
Akhirnya telah sampai pada dermaga, menjadi rasa bahagia.
Setelah tertatih tatih di jalan penghambaan 
Kembali dengan nuansa
Sudah cukup mengusap dada
Walau di setiap pinggir mata 
Menyimpan berbulir air cinta
Aduhai kesyahduan rohani 
Menari selaksa sepasang merpati
Saling cumbu dengan rasa rendah diri.
Penuh bunga dan pelangi
Melempar senyum penuh arti.
Sambil lalu mendengar toa musholla dan masjid.
Mengumandangkan takbir.
Dalam semesta semua lirih mengucap syukur atas segala anugrah.
Ketulusan berjalan jalan.
Dengan tingkah gemulai.
Akhirnya kesabaran itu berbuah manis.
Sedari tadi 
Sebelum cahaya memeluk langit dan bumi dengan mesra.
riuh terdengar dari pelosok desa hingga ke penjuru dunia. 
Tubuh tubuh ringkih kembali bugar
Hati yang sepi kembali berpuisi.
Dengan nada bahagia, dan irama sumringah.
Itulah harum bunga bunga maaf
yang mekar dari jiwa ketulusan
Betapa, harumnya kita hirup Dan kita rasakan.
Menyentuh bukan?
Duhai jiwa raga
Menepilah pada buritan ketulusan
Di sana kau akan temukan hakikat cinta
Dan kembali menjadi Fitri 
Sebagai mana bayi baru lahir tanpa noda dan dosa.
Di hari yang Fitri
Jiwa kembali suci
Ku tutup dengan puisi
Dan permohonan maaf dengan penuh ketulusan hati.
Di hari kemenangan ini.
Izinkan ketulusan saling berlabuh.
Menguntai maaf tentang khilaf dan salah yang pernah diperbuat.

SUMBERANYAR, Salerana_mundzir 13 Mei 2021 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu