surat ketiga

Karya : salerana_mundzir




Sementara kita masih saling curi pandang. 
Dari fajar sampai senja terbenam
Pada setiap pertemuan. 
Hati kita sama sama bergetar
Merintih puisi dengan lirih
Aduhai kekasih. 
Seterusnya begini.
Aku dengan segala kopi di secangkir rasa. 
Pahit namun nikmat tak bisa dibohongi. 
Sedang engkau dengan pelangi di balik awan. 
Yang terus aku terka penuh kesungguhan. 
Sementara kita masih saling menyembunyikan senyum.
Engkau dengan tatapan teduh. 
Sedang aku dengan alunan rindu musim lalu. 
Hingga musim terus berjalan 
Tak terasa di siang itu. 
Tak lagi kudapati tatapanmu. 
Semesta berbisik padaku bahwa engkau sedang sakit. 
seduh sedan perahuku. 
Dihujani resah beraliran cinta. 
Pada kesangsaian ini. 
Ku terbangkan layang doa. 
Semoga lekas pulih. Dan esok siang kita 
Bersua kembali.
Agar bunga kembali segar dengan segala pesonanya. 
Dan kopi ini dapat melanjutkan langkahnya. 
Untuk mengecup kening pelangimu. 
Sebagai puncak fajar menuju keabadian cinta.
Bertahta mahkota. 
 
Salerana_mundzir kamar 04 juli 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu