kembali gila

Tuhan
Dimanakah kampungku yang sekian lama aku tinggalkan 
Aku ingin pulang
Tuhan
Dimana arah jalan pulang
Sedang langkahku terpasung di ponorama nista
Saat pengembaraan api neraka berkobar
Beterbangan di pintu mata bergelanyut goda
Menggodaku dengan percikan api bayang nikmat
Menyentuh sebagian langkah surgaku
Terhasut melati hitam
Yang bergingsul manja
Menahan langkah. 
Tersadar. 
Angin pun berlari kencang 
Menjeritkan puisi kesadaran
Di balik belukar siwalan terdengar 
Dengan deklamasi air mata
Menuju rumah 
Tak ada tempat pengaduan baginya
Bahkan tuhan kecilnya tak di temukan senyumnya
Kembali gila bersama aungan singanya

Salerana_mundzir Sumberanyar 19 januari 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu