embun bening
Berkerudung malam
Di balik awan gingsul dan merah pipi bersemayam
Ada gejolak rasa yang meronta
Melihat bening mata bidadarinya
Aduhai
Daku terpasung akan pahatan tuhan
Menjadi keambiguan
Pada selaksa selayar kaki perindu
Daun daun menari berkidung manja
Di balik reranting sepasang mata berkelindan
Saat terbaring di hamparan talas
Puisi tuhan berujar "Subhanallah cantik sekali"
Pada puncak gempa rasa
Puisi tuhan tak sadar
Terajam tatapan
Terpasung senyuman
Bunga bunga tak mampu meninabokkan
Angin tak mampu menyadarkan
Wajahnya yang teduh
Memporandakan batu yang asyik dalam tapa
Senyum jelitanya melahirkan Aliran puisi pujangga
Malam malam menjadi panjang dengan sajak kekaguman
Pecinta berkidung
Perindu bertafakkur
Khusuk dalam penyampaian harapan
Harapan tinggi di ulur panjang benang semoga.
Padamu gadis berkerudung malam
Ku haturkan sekuntum mawar
Seikat melati
serta segudang kata
Bismillah kulamar dirimu dalam puisi
Seperti langit kepada bumi
Yang menurunkan hujan puisi
Jember 13 desember 2020
Komentar
Posting Komentar