dilamar pelacur


Malam itu menyeduh kopi
Di angkringan gelap sunyi
Setelah gelak tawa
sepasang mulutnya terkatup bungkam
Lantaran tangan hinggap dengan nyawa tersengal
Di elus elus
Hembusan angin mencumbui seluruh tubuhnya
Seketika beku
Terbakar segala unsur
Mendidih gila pada daun daun
Sungai merah yang dibalik tirai bungkam
Menuai kembara pada setiap sentuhannya
Pandangan menjadi legam
Pada setiap rangsangan malam
Jalan jalan nampak sunyi
Terganti desah lirih
Di balik angin


Salerana mundzir 241120

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyongsong Kehidupan di Situbondo

kampungku pesisir mimbo

Cinta bersemi dalam penjagaanmu