Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

puisi cinta berhiaskan derita

Gambar
Salerana_Mundzir gambar : pinterest  Kekasih... Malam ini aku kembali melahirkan puisi-puisi cinta berhiaskan derita.  .... Aku yang terpaut lekat pada senyum jernih ruhanimu. Mengikatku pada setiap partikel waktu. Aku yang terjerembab pada mata bening nuranimu. Mengasuhku, dengan mengelilingi tasbih, kemudian suaranya terdengar gaduh menjadi harapan. Sedang cinta yang berdzikir terus berkelindan, berkeliaran, menjadi liar tak terbendung dengan syair dan puisi cinta berhiaskan derita. Derita yang dialami, bukan derita kebanyakan orang rasakan. Bukan penderitaan kefanaan. Penderitaan ini begitu nikmat kekasih. Aku menyuruh adikku, membacanya dengan imajinasi Ruhani. Penderitaan cinta ini, indah seperti buih-buih musim semi. Damai Seperti juga telaga yang sejuk. Penderitaan cinta ini, seperti taman bunga, walau penuh duri, aku tetap menikmatinya. Bila kupandang bibirmu, seperti pantai yang tak kelihatan ujungnya. Indah, indah indah, aku semakin mabuk dan disandera ci...

mengemas rindu

Gambar
Selerana_Mundzir Di kota seberang ini  Aku mengemas rindu rindu beserta bunganya. Yang sekian lama, meringkuk di cangkang air mata dan doa. Kata kata yang terpendar pada setiap waktunya. Mengunyah waktu, menuju penantian. Rindu yang telah lama bersembahyang dengan ribuan rokaatnya. Ia ingin bergegas, melangkah mengayun rintik dedaunan di awan kegembiraan. Jalanan akan ramai dan riuh akan senandung kidung. Seluruh rindu ini, akan bernyanyi dengan merdu. Tutuplah telinga kalian, bila tak mampu memaknai bahasa rindu yang lantang ini. Api kegembiraan akan menyala,  Membakar dada, tak akan tersisa.   Rindu ini akan bernyanyi dan menari di pangkuan syahdumu. Salerana_Mundzir Jember 15 april 2023

keheningan semesta

Gambar
Salerana_Mundzir Heningnya semesta. Kepompong di sudut kesunyian, benar-benar merasakan kenikmatan tiada dua. Bagaimana tidak, keheningan menuntun pada pintu dasar kedalaman jiwa. Melalui perahu, kekosongan membuka tabir segala nuansa. Hasrat, nista , ketimpangan, hingga pada kedalaman sumur lumpur keangkuhan jiwa. Sepasang jalang, yang menari-nari. Membidik, menghina, merasa lebih baik. Seakan-akan ia berkuasa atas segalanya. Ia melupakan batas-batas akan langkah dan setiap waktu. Salerana_Mundzir Jember 12 April 2023.

dari hati seorang hamba

Gambar
Salerana_Mundzir Pada ujung puisi yang merajam. Di lembah para malaikat. Bawalah doa-doa ke atas sajadah  Menguraikan air mata. Pastilah engkau tau, tentang mengalirnya darah. Pada ujung sujud yang mekar. Lihatlah hatiku, yang berlumur darah, Tangan yang basah mengusap air mata. Terimalah salamku Terimalah doa-doa ku Terimalah, terimalah  inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin. Di Bukit keheningan bulan sabit, mengalir lembut terbawa hanyut pada halaman luas kasih sayang. Pada tangis lirih dikedalaman doa terbuka, bermekaran, berhamburan  Dari hati seorang hamba.  Salerana_mundzir Jember 07 April 2023

Ramadhan

Gambar
Salerana_Mundzir Duh ramadhan Engkau tidak hanya abadi dalam kata Engkau tidak hanya menetap pada puisi dan prosa. Engkau tidak hanya melekat pada ingatan yang luar biasa. Tidak hanya itu. Tidak hanya itu. Engkau abadi dalam-dalam. Dalam rasa. Dalam Sukma. Mengingat begitu berhamburannya nikmat dan berkah. Duh ramadhan. salerana_mundzir 28-maret-2023

simpul senyum

Gambar
Salerana_Mundzir Senyum simpul. Mampirlah kepada senyumku. Ada banyak ruangan-ruangan yang bisa kau tempati. Ada banyak dimensi yang akan kau temui. Separuh meja berdiri, jendela berduri, dinding yang berdebu. Mampirlah kepada senyumku. Ada banyak sekali, hiburan, harapan dan penderitaan. Bermainlah kepada senyumku. Ada cinta, kasih sayang, rindu, cemburu luka yang menganga, darah yang mengalir, air mata darah hingga dendam yang meronta. Bahkan ada juga keihklasan, pengabdian murni nurani, ada juga pengabdian sekedar mencari makan. Tapi ingat, engkau bisa membuka pintunya hanya dengan perasaan, kemudian kesadaran. Lihatlah bagaimana lampu-lampu itu berpijar.  Sinar dari segala perasaan. Bermainlah kepada senyumku Ada kemarau, hujan, hingga badai. Bahkan bila engkau beruntung, akan bertemu dengan pelangi. Bermainlah kepada senyumku Ada kota-kota dengan gemerlap lampunya. Ada kosan bebas dan wanita wanita. Bermainlah kepada senyumku. Ada desa yang syahdu suasana dan nuans...