Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Alhamdulillah

Gambar
Salerana_Mundzir foto hanya pengisi dan hiasan saja Sejumlah salam bersuara merdu Tercium mewangi pada setiap hirup nafas  Sebagian salam itu terdengar parau dan berbau tidak enak. Semua salam terdengar dan terlihat hanya dapat dipahami oleh penciuman masing masing. Bagi pecinta semua harum mewangi dan suara kekasih pastilah indah dan merdu Beda dengan pembenci yang segala penciumannya adalah Angkara dan dendam semata Aduhai jiwa Tak perlu kau sibuk mencari pohon rimbun untuk berteduh. Jika masih bisa merasa dan merasakan kasih sayang. Sebab kasih sayang itulah keteduhan yang sebenarnya. Tak perlu pula engkau sibuk mengembara bila hanya untuk menemukan siasat untuk runcing pedang kebencian. Alhamdulillah adalah jawaban sekaligus penawar bagi penyakit jiwa ketegori benci. Alhamdulillah adalah rumah sejati Obat penawar sebelum kesadaran datang bertamu. Mau bahagia atau derita rumahnya adalah Alhamdulillah. Bila ada kesunyian jiwa yang kafir. Maka peraslah anggur cinta Seb...

doa pasti datang berbuah

Gambar
Salerana_mundzir Udara yang berlayar di hadapan dzikirku. Menyeberangi mataku yang semakin khusuk menangis darah harapan. Apakah doa doa yang aku panjatkan sedang berteduh di dedaunan, atau malah tersandung ? Mungkin doa itu benar benar merantau. Dan akan kembali kepadaku pada musim depan. Entah pada musim kemarau derita. Atau pada musim hujan bahagia. Yang pasti dalam keyakinanku. Doa doa akan berbuah  Kini, kecapi saja dzikir dzikir dan tasbih. Biarkan suara cinta dan rintihan kesungguhan mewangi. Di maqam para wali, menyelamlah pada lautan jiwamu. Sebab kedalaman lautan sudah pasti menyimpan ribuan mutiara. Duh duh kembalilah khusuk dan berdzikir dengan penuh kesadaran aku begitu lemah. Dan kuat karena anugrah cinta kasihmu. Salerana_Mundzir Sukorejo 30 Juli 2022

menyaksikan air mata

Salerana_Mundzir Aku menyaksikan airmata mengalirkan pelukan kasih sayang  Duh bungaku, dikau memang sebenar benarnya Cahaya cinta  Dimatamu aku merasakan kenyamanan dan sumber kedamaian.  pada senyummu aku temukan alamat segala pelipur lelah dan semua keputusasaan jiwa. Duh lenteraku.  Duh pelitaku Salerana_mundzir 24 Juli 2022

Duh jiwa batinku

Gambar
Salerana_Mundzi Di hari yang terpancar kemilau cahaya.  Saksikanlah bagaimana jiwaku menari.  Batinku bersorak-sorai. Mempuisikan bunga bunga dan langkah yang sesekali sempat tersandung, tertusuk duri, nyeri. Kemuliaanku semakin memancarkan aura keteguhan. Aku teringat bagaimana dahulu pelangi ibu bertandang di langit biru, Pada saatnya tiba setiap keluhku dan mendung masam wajahku.  Dan awan awan kembali mengenalkanku pada panas asa yang haram ku pudarkan.  Meskipun dengan alasan sekalipun. Duh jiwa batinku.  Terpancarlah cahaya qasidah cinta.  Dari lorong lorong waktumu. Bila puisimu berkidung syahdu. Dan daun daun melepas gendongannya kepada ranting. Serta bunga yang indah Tiba tiba lebur berdansa dengan angin. maka engkau dan aku harus sadar bahwa Alhamdulillah adalah rumah keabadian. Dari semua pengembaraan. Maka teruslah mengembara menemukan arti hidup.  Meskipun harus berabad-abad. Salerana_mundzir 25 Juli 2022

ladang masa depan anak dari orang tua

Gambar
Salerana_mundzir Luas ladang sawah berukuran kurang lebih tiga hektar. Baru saja selesai dibajak dengan niat. Di bawah pohon rindang menari. Seorang bapak duduk berteduh. Sambil lalu melihat ladangnya yang syahdu diterpa angin. Keringat gigih keyakinan menjadi saksi atas tekad dan pertaruhannya. Sebagai orang tua hanya mempunyai satu harapan besar dalam hidupnya.  Melihat anak anaknya merasakan kebahagiaan dan keberhasilan.  Panas matahari menjadi jubah kekaisaran kemewahannya. Badai, hujan dan angin menjadi payung teduh untuk langkah semangatnya. Sebentar lagi, pohon pohon harapan akan tumbuh tinggi dan berkembang. Dirawatnya dengan keikhlasan. Disiram dengan penuh hamburan doa doa dan harapan. Semangat dan cita cita sang anak menjadi pupuk organik untuk akar akar harapannya Hidupnya benar benar menjadi pertaruhan. Sentuhan lembut cinta kasihnya.  Menjadi sejarah abadi dalam semesta perjuangan dan pengabdian. Angin tak mampu merahasiakan besar kasihnya. Badai...

mesra bersamamu

Gambar
Salerana_Mundzir sumber foto google  Duh kekasih. Orang orang disekitarku sibuk mengkeramatkan dirinya sendiri. Aku ingin mesra bersamamu saja kekasih. Dengan dzikir dzikir dan doa doa. Yg Sayap cinta aku bentangkan. Semakin kuat akar cinta ini.  Semakin tak terasa setiap derita tangga kehidupan. Mesra bersamamu kekasih.  Adalah pelayaran samudera kedamaian yang abadi. Duh kekasih.... Salerana_Mundzir Jember 02 Juli 2022