Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

catatan jiwa pujangga

Dalam perjalanan hidup yang tak terduga, saya tidak pernah menganggap diri saya sebagai penyair. Cita-cita saya bukan melukis kata-kata di atas kanvas puisi, melainkan menjalani hari-hari yang sederhana. Namun, jiwa pujangga ini lahir dan berkembang saat saya mondok di Sukorejo, di antara dinding-dinding yang sakral, di mana setiap waktu terisi dengan tafakkur, dzikir, dan renungan. Di Sukorejo, suasana terhampar penuh makna. Tinggal san menetap dirimbun ilmu dan doa para masyaikh,  dan hidup bersama santri dari berbagai macam latar belakang, saya menemukan inspirasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Beliau, dengan seruan yang lembut, senantiasa melukis cinta di hati para santri dan umat, menggugah jiwa dengan kata-kata yang puitis, meski terkadang tanpa bait. Setiap kisah dan biografi yang saya baca menjadi petunjuk, memandu langkah saya dalam menyelami lautan kedamaian. Dari para beliau guru guru, saya menyerap kematangan jiwa, memahami hakikat kehidupan yang lebih dalam. ...