Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

cinta ini milikmu

Gambar
Karya : Salerana_Mundzir Sudihlah bila ku hirup aroma melatimu. Dan ku kecup ujung kelopak mawarmu. Sebagai telaga atas puasaku Yang setiap hari beritual rindu padamu. Bila tak boleh, ikhlaslah bila seteguk anggur ku haturkan pada setiap bayang bayangmu. Kekasih Benci telah lama terbunuh dalam diri Bila pagi tadi, embun embun mengusap rinduku Saksikanlah senja sore nanti Akan ku belai dengan puisi kopi Tak henti di petang tadi Ketika malam tiba, dengarlah renggekan, rintihan dan seduhan kidung. Atas segala keniscayaan ini Maka ku tempuh jalan penuh duri Sebagai darah juang menujumu Mekar bunga, Meranum aroma  Detak getar sayapmu, mengaliri tumpah darahku. Padamu angin angin berhembus  Mataku sungai di kesunyian Mulutku sajak-sajak yang menanti perjumpaan Di jalan ini aku menujumu  Cinta ini milikmu Salerana_Mundzir Sukorejo 30 Juni 2021

aku ingin sampai

Gambar
Salerana_mundzir Bermula dari titik yang kau sematkan dengan mata.  mengetuk pintu rasa.  Bertamu pada siangku ini. Adakah hasratmu tertuju padaku. Sebagaimana tadi subuh aromamu merengkuh bunga bunga dan dzikirku. Kekasih. Bila sederet fajar tadi menerangi segala jalan suram. Dapatkah kau bawakan padaku Agar jalan menuju rumahmu dapat ku tempuh. Tak apa bila jalannya penuh liku. Berikan aku fajar atau senja sebagai penerang menuju mu. Lantaran puisiku sangat pucat bila aku bawa mengarungi suram. Pada syahdu rona rembulan nanti malam aku ingin sampai. Salerana_mundzir 22 Juni 2021

petang

Gambar
Petang yang telanjang. Diam diam merintih dan mendesah perihal cumbu yang kau sentuh dengan tebu Tanah tanah tercemar nista. Laut menggelora dengan murka. Adakah setangkai bunga yang kau beri?  Untuk kehidupan janji ? Sementara sumur sumur di desa penuh ratapan. Sungai mengalir deras tangisan. Lantaran hak tak bercengkrama dengan semestinya. Kehidupan yang terjadi seperti rencana keberhasilan. Tapi tak semua merasakan. Penampungan amarah tertutup Seperti peti. Rapat tak ada cela  Bahkan sekedar untuk mengintip dan berbisik sangatlah susah. Inikah? Itukah? Akukah? Kamukah? Hidup hanya serangkaian episode  Ucap seorang renta. Saat senjanya sudah penuh keriput. Dan matanya nanar seperti pentol yang di lahap. Salerana_mundzir 14 Juni 2021

benar kata angin

Gambar
Salerana_mundzir Malam penuh lampu Di pinggir jalan bising suara syahdu Rembulan masih nampak malu malu. Ada kabar apa ? Dentang ratapan begitu nyaring terdengar dari jauh. Seketika air mata Mengalir  Kerinduan kembali meronta Dalam sujudku Mengeja syair dan mantra  Mengenyam sunyi Duh kekasih Adakah pertemuan di malam ini Walau hanya sebatas mimpi Aku hanya ingin menyampaikan puisi Yang ku rajut dengan tangis nurani Benar kata angin Daun daun akan jatuh berguguran  Mengalirkan keresahan berbalut kidung dan doa doa. Menghitung hari langkah kepergian Pada waktu yang mana kita akan bersua. Bunga telah beberapa musim tumbuh dan gugur Diantara rinduku padamu aku mengenyam kehilangan Pada setiap kesadaran Memungut puisi di ujung peraduan Untuk saat ini Biarlah apa yang ku pakai sebagai identitas cinta Di pojok ruang Ku layangkan sepucuk Al Fatihah. Salerana_mundzir Malam Jum'at 17 Juni 2021